Selasa, 10 Mei 2011

Impor Capai Rekor Baru Pada Maret 2011


Ilustrasi ekspor import

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik mencatat impor Indonesia mencapai rekor baru dengan nilai 14,48 miliar dolar AS selama Maret 2011.

"Ini rekor baru, rekor tertinggi sebelumnya terjadi pada Desember 2010 yakni sebesar 13,15 miliar dolar AS," kata Kepala BPS Rusman Heriawan saat menyampaikan berita resmi statistik bulanan di Jakarta, Senin.

Rusman menjelaskan, jika dibandingkan dengan nilai impor pada bulan sebelumnya, selama Maret 2011 nilai total impor naik 23,23 persen serta meningkat 31,96 persen dibanding bulan yang sama 2010.

"Impor meningkat karena ekonomi membaik. Selain itu mungkin barang-barang yang sebelumnya masuk secara ilegal sekarang masuk secara legal karena setelah perjanjian perdagangan bebas mereka tidak perlu membayar bea masuk," katanya.

Komposisi impor selama bulan ketiga 2011 masih didominasi komoditas nonmigas dengan nilai 11,60 miliar dolar AS dan sisanya terdiri atas barang migas (2,88 miliar dolar AS).

Nilai impor nonmigas terbesar selama Maret 2011 tercatat terjadi pada golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai 1,92 miliar dolar AS atau naik 19,32 persen dibanding bulan sebelumnya.

Lebih lanjut Rusman menjelaskan, nilai impor selama Januari-Maret 2011 juga tercatat besar yakni mencapai 38,79 miliar dolar AS atau meningkat 29,46 persen dari periode yang sama tahun lalu.

"Nilai impor semua golongan barang naik dari tahun sebelumnya," katanya.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama 2010, menurut data BPS, selama Januari-Maret 2011 nilai impor barang konsumsi naik 48,19 persen, bahan baku/penolong naik 31,32 persen dan barang modal naik 17,77 persen.

Negara yang paling banyak memasok barang impor nonmigas ke Indonesia selama tiga bulan pertama tahun 2011 tercatat China dengan nilai 5,30 miliar dolar AS (17,43 persen), Jepang senilai 4,42 miliar dolar AS (14,53 persen) dan Thailand senilai 2,58 miliar dolar AS (8,50 persen).

"Thailand berhasil menggeser Singapura yang sebelumnya berada di posisi ketiga," kata Rusman.

Sementara pangsa impor nonmigas dari ASEAN dan Uni Eropa berturut-turut 23,94 persen dan 8,76 persen.
(M035)
Editor: Bambang
COPYRIGHT © 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar