Jumat, 14 Oktober 2011

Rekor Tertinggi, Impor Jagung Tahun Ini Melonjak 65%


Jakarta - Realisasi impor jagung tahun ini dipastikan menembus rekor tertinggi dibanding beberapa tahun terakhir. Hingga akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai 2,5 juta ton khusus untuk pakan ternak atau melonjak kurang lebih 65% dari tahun lalu.

"Dari total kebutuhan jagung dalam negeri, memang paling besar untuk pakan ternak, yang lain-lain kecil seperti industri minyak jagung. Di negara-negara lain pun seperti itu," Ketua Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) Sudirman kepada detikFinance, Jumat (14/10/2011)

Sudirman mengatakan tahun lalu impor jagung untuk industri pakan ternak hanya 1,5 juta ton dari kebutuhan 5 juta ton. Sementara tahun ini hingga Agustus 2011 sudah menembus 2,2 juta ton. Ia memperkirakan realisasi impor sampai akhir tahun menembus 2,5 juta ton dari kebutuhan 5,5 juta ton.

"Sumber impornya dari Thailand dalam jumlah kecil, memang paling banyak dari Argentina, AS, India, Myanmar dan negara-negara Asia lainnya," katanya.

Ia menambahkan tahun ini memang menjadi jumlah terbanyak realisasi impor jagung karena pasokan jagung dalam negeri masih terbatas. Padahal pada tahun 2009 lalu impor jagung untuk pakan ternak hanya 400.000 ton.

"Impor jagung tahun ini lebih tingggi dari ekspektasi, karena produksi dalam negeri banyak kendala, dari sisi suplainya kurang, walaupun dari harga jagung lokal dan impor sama saja," katanya.

Sudirman menuturkan alasan produksi jagung lokal kurang karena selain faktor cuaca yang tak menentu, faktor lahan pun menentukan. Saat ini ada kecenderungan para petani jagung mengkonversi lahannya ke singkong karena dianggap lebih tahan dari ancaman cuaca.

"Kita punya tanggung jawab untuk menyerap jagung petani, agar mereka bergairah," katanya.

Ia menilai sejatinya apa yang dilakukan oleh kementerian pertanian untuk memberikan bibit jagung gratis dan pupuk sudah benar, namun terkendala dalam hal mekanisme pencairannya yang telat sehingga perlu dievaluasi.

"Tahun depan saya lihat mungkin produksi lebih baik, karena ada beberapa daerah baru seperti Dompu NTB," katanya.
(hen/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar