Senin, 07 November 2011

Banjir Thailand juga tekan harga karet

TOKYO: Harga karet turun karena banjir di Thailand diperkirakan menggenangi pabrik kedua Honda Motor Co.

Hal itu memperdalam kekhawatiran bahwa gangguan produksi mobil dapat melemahkan permintaan untuk komoditas yang digunakan dalam ban.

Harga karet pengiriman April terpangkas 1% menjadi 290,5 yen per kilogram (US$3.718 per metrik ton) sebelum diperdagangkan di 291,5 yen di Tokyo Commodity Exchange pukul 10:51 waktu setempat.

Pelemahan hari ini memperpanjang penurunan harga kontrak April yang minggu lalu anjlok 5,1%.

Aliran air dari utara Bangkok telah mencapai zona industri Lat Krabang dan Chan Bang zona di bagian timur kota. Menurut Administrasi Metropolitan Bangkok di sana terletak pabrik Honda.

Rencana oleh Toyota Motor Corp dan Honda untuk menjalankan pabrik-pabriknya secara lembur untuk menutup kekurangan produksi yang hilang akibat gempa Jepang mungkin tertunda hingga awal 2012 karena banjir di Thailand.

"Kekhawatiran tentang banjir Thailand adalah penurun terbesar di pasar [karet]," kata Kazuhiko Saito, seorang analis di broker Fujitomi Co di Tokyo, Senin 7 NOvember.

"Gangguan untuk produksi mobil dapat berlarut larut, [berakibat pada] melemahnya permintaan untuk ban dan karet," kata Saito.

Banjir Thailand hari ini akan menguji tanggul yang melindungi dua wilayah industri di Bangkok, dekat bandara internasional utama. Banjir telah menggenangi ratusan pabrik sebulan terakhir dan menjangkau ibukota.

Toyota, produsen mobil terbesar di Asia, sedang menurunakan produksi di Jepang dalam 3 minggu dan lembur telah dihentikan di Amerika Utara selama 2 minggu sejalan penyebaran banjir.

Honda sementara ini juga menghilangkan lembur. Mereka menjalankan pabrik di Amerika Utara pada setengah kapasitas sampai minggu depan. Itu dilakukan karena Honda sedang melakukan penilaian ulang persediaan.

Penurunan terbatas

Penurunan harga karet berjangka dibatasi kanaikan minyak dalam 4 hari terakhir. Tingginya harga minyak membuat karet alam dilirik sebagai ganti karet sintetis yang berbahan minyak bumi.

Kemajuan harga minyak itu terjadi di tengah upaya Eropa mengatasi krisis utang setelah Yunani menyatakan akan menyatukan pemerintahan guna mengamankan bantuan.

Harga karet, kata Saito, juga masih didukung oleh spekulasi bahwa produsen dapat mengambil tindakan untuk menghentikan penurunan.

Menurut Lembaga Penelitian Karet Thailand harga karet fisik yang jadi patokan di Thailand telah turun dalam 4 hari. Harga jatuh 0,4% menjadi 116,15 baht (US$3,79) per kilogram pada 4 November.

Bulan lalu Departemen Pertanian mengatakan Thailand, yang menyumbang sekitar 30% dari pasokan global, mengatur harga minimum pada 120 baht per kilogram.

Sementara itu Malaysia, Indonesia dan Vietnam menyepakati perlunya harga patokan sebagai sesama anggota Dewan Karet Tripartit Internasional. Hal itu disampaikan Bernard Dompok, menteri Malaysia untuk industri perkebunan dan komoditas.

Di bursa Shanghai, karet pengiriman Januari kehilangan 1,6% menjadi 26.970 yuan (US$4.249) per ton pukul 09:59 waktu setempat. (Taufikul Basari/ea)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar