Selasa, 01 November 2011

Penghentian ekspor rotan mentah gairahkan industri lokal

SURABAYA: Pelaku industri kecil dan menengah di Jawa Timur yakin kebijakan pemerintah pusat untuk menghentikan ekspor rotan mentah dapat menggairahkan industri  dalam negeri yang menggunakan bahan baku rotan.

Nur Cahyudi, Ketua Forum Daerah (Forda) Usaha Kecil Menengah (UKM) mengatakan industri lokal yang menggunakan bahan baku rotan sempat mengalami masa sulit pasca dibukanya kran ekspor rotan mentah atau setengah jadi pada tahun 2003.

“Bahkan, jumlah industri rotan skala besar hanya tinggal 10% dari jumlah mereka di tahun 1990an yang mencapai sekitar 90 perusahaan,” katanya pada wartawan, hari ini.

Nur Cahyudi berharap dengan dihentikannya ekspor rotan mentah ini, industri yang menggunakan bahan baku rotan dapat bergairah kembali. Sebab, industriini termasuk industri padat karya yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.

“Nilai tambah ketika diekspor dalam bentuk produk jadi juga sangat besar dibanding diekspor dalam bentuk mentah,” terangnya.

Dia menerangkan, jika dieskpor dalam kondisi mentah nilai tambahnya misalkan sebesar US$1, maka dengan adanya proses lanjutan menjadi produk jadi dalam negeri, nilai tambahnya menjadi sekitar US$10.

“kebijakan (penghentian ekspor rotan mentah) ini akan memberikan kepastian pasokan bahan baku untuk industri lokal sehingga nilai dan volume ekspor produk rotan akan kembali naik, “ tegasnya.(api)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar