Kamis, 02 Juni 2011

TOL PRIOK SEKSI CILINCING-JAMPEA RP. 1,04 TRILIUN SIAP DIBANGUN

Jakarta- Proyek tol akses Tanjung Priok Seksi E-2 atau Cilincing-Jampea senilai Rp. 1,040 triliun siap dibangun. Hal ini dipastikan setelah adanya penandatanganan kontrak antara Kementerian Pekerjaan Umum dengan Kajima Waskita Karya Joint Operation.

Dana pembangunan tol ini berasal dari dana pinjaman Japan Bank or International Cooperation (JBIC). Pembangunan meliputi jalan atas (elevated) sepanjang 2,74 Km, on/off ramp sepanjang 1,97 Km dan pelebaran jalan arteri.

Sesuai dengan kontrak, jangka waktu pelaksanaan pembangunan selama 28 bulan sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan jangka waktu pemeliharaan selama 12 bulan.

Dirjen Bina Marga PU Djoko Murjanto dalam keterangan tertulisnya (29/4/2011) mengatakan bahwa Jalan Tol Akses Tanjung Priok diharapkan dapat memberi kontribusi yang penting untuk menghindari kemacetan yang terjadi dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok. Diharapkan pembangunan Tol Priok Seksi E-2 ini bisa segera dilaksanakan.

Djoko menepis anggapan bahwa pembangunan Tol Priok Ruas E-2 terhambat karena masalah pembebasan lahan makam Mbah Priok, sebab kedua area tersebut tidak memiliki kaitan.

Mengenai masalah pembebasan lahan, ruas tol ini belum sepenuhnya dibebaskan. Tanah masyarakat di daerah Semper yaitu lokasi pertemuan seksi E-1 dan E-2 merupakan tanah milik Kementerian PU dan telah dilakukan sosialisasi dan inventarisasi terhadap 48 bangunan warga.

Sementara itu, tanah milik TNI AL seluas 14.000 meter persegi sudah siap digunakan, juga tanah milik Pemprov DKI di Terminal Merdeka dan SMA 73. Khusus di daerah Kalibaru, untuk area sepanjang 196 meter masih terdapat 82 bangunan rumah yang belum dibebaskan.

Sebelumnya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah mengoperasikan tol Tanjung Priok seksi E-1 atau Rorotan-Jampea yang baru akan dibangun.

Untuk sementara ruas tol Rorotan-Cilincing digratiskan sebagai bagian uji coba operasi tol sepanjang3,4 Km ini mulai minggu (17/4/2011) hingga akhir Mei 2011.