Jumat, 23 Desember 2011

Bongkar muat di Tanjung Perak diatur ulang

SURABAYA: PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo) dan otoritas pelabuhan bersama mengeluarkan regulasi teknis pengaturan kegiatan bongkar muat barang khususnya mengantisipasi pergantian tahun.

Regulasi dasarnya telah ditetapkan oleh OP III melalui Surat Edaran Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak nomor : UM.003/09/10/OP.Tpr-11 pada 14 Desember 2011.

Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III, Edi Priyanto mengatakan pihaknya telah mengintrunsikan Cabang Tanjung Perak untuk menyiapkan segala sesuatunya guna mengantisipasi pergantian tahun nanti.

"Prinsipnya tetap mengacu pada SE OP III yang bernomor  UM.003/09/10/OP.Tpr-11 tersebut. Harapannya agar pengaturan kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Perak bisa tetap lancar sehingga arus logistik yang melalui pelabuhan tidak tersendat," kata Edi kepada Bisnis, hari ini, (Kamis, 22/12).

Regulasi dan tata cara pengaturan itu, kata Edi, dilakukan berdasarkan pengamatan dan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya.

"Pada setiap malam pergantian tahun, tampak lalu lintas padat di sepanjang jalan Perak Barat dan jalan Perak Timur, penuh dengan kendaraan bermotor masyarakat yang merayakan malam tahun baru."

Edi menerangkan SE OP III itu berisi  diantaranya bahwa dalam rangka menjamin keamanan, ketertiban lalu lintas kendaraan dan kelancaran kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada 31 Desember 2011, maka akan ada pengaturan-pengaturan.

Pengaturan itu, pertama, untuk kegiatan angkutan darat seperti truck, trailer, dan sejenisnya,  khusus untuk Terminal Jamrud dan Kalimas dilaksanakan hingga 18.00 WIB, sedangkan terhadap kegiatan bongkar muat pada Terminal Jamrud dan Kalimas agar dapat menyesuaikan waktu, kecuali kegiatan bongkar muat via gudang/lapangan penumpukan.

Pengaturan kedua untuk terminal lainnya yaitu Terminal Nilam, Terminal Berlian, Terminal Mirah dan Terminal Petikemas di PT Terminal Petikemas Surabaya, yang akses jalannya tidak melewati jalan Perak Timur dan jalan Perak Barat, maka kegiatan bongkar muat berjalan seperti biasa.

Secara khusus Edi menegaskan tidak hanya pengaturan dalam kegiatan bongkar muat, Pelabuhan Tanjung Perak juga akan melakukan pengamanan lebih ketat dan terkonsentrasi khususnya pada fasilitas pelayanan umum yaitu pada terminal penumpang pada saat menjelang natal dan tahun baru 2012.

Dia menambahkan seperti biasanya sebagian warga Surabaya kemungkinan akan datang merayakan tahun baru 2012 memadati kawasan Surabaya bagian utara tidak terkecuali Pelabuhan Tanjung Perak. (k21/Bsi)

Jumlah penumpang angkutan Natal diprediksi naik 3,65%

JAKARTA: Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang angkutan Natal dan Tahun Baru 2012 naik 3,65% menjadi 9,33 juta orang dibanding posisi tahun lalu.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, kenaikan terbesar dicatat
angkutan pesawat udara yang diprediksi melonjak 14,25%, disusul angkutan darat 7,6%. Namun untuk kereta api, malah diprediksi turun 17,62%.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2012 yakni untuk periode 23 Desember 2011-3 Januari 2012.

"Pada dasarnya, kesiapan sektor transportasi menyambut musim libur Natal dan Tahun Baru 2012 sama seperti untuk angkutan Lebaran. Cuma waktunya saja yang berbeda," kata Bambang dalam acara pemaparan Rencana Operasi Angkutan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012, Kamis.

Dia menambahkan setiap direktorat di lingkungan Kemenhub sudah melakukan persiapan. Untuk Ditjen Perhubungan Darat, lanjutnya, sudah melakukan pemantauan di seluruh wilayah pelayanan transportasi darat secara khusus di Pulau Jawa dan Bali baik untuk moda angkutan jalan, maupun moda angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP).

Untuk ASDP, dipantau pada tiga lintas penyeberangan utama yaitu Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, dan Padangbai-Lembar.

Moda yang disiapkan untuk angkutan darat, jelas Bambang, yakni bus 34.690 unit berkapasitas 16,60 juta orang atau naik 0,3% dari posisi angkutan Natal dan Tahun Baru tahun lalu. Untuk ASDP, dikerahkan 87 kapal dengan kapasitas 8,32 juta orang atau naik 5,24%.

Bambang menerangkan untuk angkutan pesawat udara, Ditjen Perhubungan Udara sudah memantau 23 bandara di dalam negeri diantaranya Jakarta, Makassar, Denpasar, Palu, Medan, Solo dan Manado. Selain itu dipantau juga 4 bandara untuk angkutan udara luar negeri yakni Jakarta, Surabaya, Medan dan Denpasar.

"Diprekirakan puncak mudik sebelum Natal pada 24 Desember dan sebelum Tahun Baru pada 31 Desember. Sedangkan puncak arus balik pada 2 Januari 2012," katanya.

Bambang menjelaskan penumpang angkutan udara semasa libur Natal dan Tahun Baru tahun lalu meningkat 23,91% menjadi 2,05 juta untuk penerbangan domestik, penumpang internasional naik 11,55% menjadi 361.718 orang.

"Berdasarkan peningkatan tahun lalu itu, maka kami perkirakan jumlah penumpang pada 2011 domestik naik 15% pada angkutan tahun ini, dan internasional naik 10%," kata Bambang.(api)
 

PT Pos Indonesia siapkan Rp270 miliar garap bisnis logistik

JAKARTA: PT Pos Indonesia menyiapkan dana investasi sebesar Rp 270 miliar yang sebagian besar digunakan untuk mengembangkan core bisnis logistik pada tahun depan.
Direktur Utama Posindo I Ketut Mardjana mengungkapkan penetrasi bisnis logistik menjadi prioritas utama perusahaan berpelat merah tersebut pada 2012.
Posindo, serunya, telah menyuntikkan modal disetor pada bisnis logistik sebesar Rp 50 miliar dari anggaran awal yang mencapai Rp 200 miliar.
Ketut menambahkan pihaknya akan merealisasikan proses pemisahan (spin off) core bisnis logistik pada penghujung tahun ini dan segera memperkenalkan PT Logistik Pos Indonesia pada awal Januari tahun depan.
Ketut optimistis tahun depan akan menjadi momentum percepatan bisnis logistik. Dengan begitu, dia berharap dapat segera meningkatkan struktur permodalan dan mengakuisisi beberapa perusahaan logistik yang potensial.
“Kami ingin mengoptimalkan total aset yang ditaksir mencapai Rp 5 triliun. Namun realisasi pada neraca pembukuan hanya sebesar Rp 450 miliar,” ungkapnya, Kamis 22 Desember.
PT Logistik Pos Indonesia, ujar Ketut, akan memaksimalkan potensi pasar pada sejumlah sektor seperti pergudangan, freight forwarding, dan regulated agent.
Dia menilai Posindo perlu memanfaatkan ceruk pasar logistik nasional yang belum sepenuhnya tergarap.
PT Pos Logistis Indonesia telah mengajukan izin ke Kementerian Perhubungan terkait dengan penanganan regulated agent di Bandara Soekarno-Hatta. Hanya saja, hingga kini Kemenhub belum mengeluarkan izin usaha perusahaan RA. “Kami masih menunggu padahal semua persyaratan sudah dipenuhi.”
Menurut Ketut, pihaknya akan menempuh sejumlah upaya strategis guna mencapai target laba sebesar Rp 182 miliar pada tahun depan. Posindo berencana merevitalisasi sejumlah gedung yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
“Nantinya di setiap gedung PT Pos ada bank, warehouse, dan pusat perbelanjaan,”ujarnya.
Bisnis properti
Selain mengoptimalkan core bisnis logistik, Posindo berencana membidik sektor properti. Menurut Ketut, pihaknya akan membentuk anak perusahaan yang khusus bergerak pada bidang properti pada Februari tahun depan. Nantinya, Posindo akan menggarap pengembangan shoping center, hotel, butik, dan lainnya.
Ketut mengungkapkan Posindo akan memaksimalkan peluang pendapatan di luar bisnis utama yakni jasa pengiriman paket dan surat. Menurutnya, bisnis surat-menyurat sudah tidak dapat lagi diandalkan menyusul perkembangan teknologi yang kian pesat.
“Saat ini yang tersisa hanya corporate mailing. Personal mailing sudah tidak ada harapan lagi.”  (ea)