Jumat, 27 Januari 2012

TANJUNG PERAK: Pelindo III siapkan lima rencana strategis

SURABAYA: PT Pelabuhan Indonesia III setidaknya telah menyiapkan lima rencana besar berskala strategis guna megembangkan dan memacu produktivitas kinerja sektor usaha kepelabuhanan khusus dalam proses bongkar muat arus barang dan petikemas termasuk proses sandar dan
berlabuhnya kapal.

Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto menegaskan manajemen BUMN Kepelabuhanan itu memang telah mebuat lima scenario atas proyek pengembangan dan peningkatan kapasitas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“Kelima proyek ini kini ada yang telah dilakukan, ada yang sedang didesain serta dimintakan persetujuan pemerintah serta ada yang masih proses pembangunan. Intinya untuk pengembangan dan peningkatan kinerja proses bongkar muat barang serta petikemas dan peningkatan sektor
usaha lainnya guna memacu pendapatan perusahaan,” kata Edi kepada Bisnis, hari ini, (Kamis, 26/1).

Kelima program kerja berdurasi pendek dan menengah itu terdiri atas pertama, rekonfigurasi atau penataan ulang terminal di Perak menjadi dedicated terminal atau terminal yang memiliki fungsi khusus.

Kedua, pengadaan peralatan proses bongkar muat, termasuk mendatangkan tujuh Harbour Mobile Crane untuk terminal Jamrud.

Ketiga pembangunan terminal teluk lamong. Keempat merevitalisasi alur pelayaran barat Surabaya dan kelima Pembangunan terminal penumpang skala internasional khususnya untuk bisa disandari kapal-kapal pesiar mewah.

“Untuk pembiayaan total kini tengah dihitung, khusus untuk proyek Teluk Lamong ditaksir menelan Rp2,2 triliun. Proyek revtalisasi APBS sendiri sekitar US$73,33 juta atau sekitar Rp654,97 miliar.”

General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Surabaya, I Putu Ariawan mengatakan proses penataan terminal konvensional di Pelabuhan Tanjung Perak menjadi dedicated terminal tengah dilakukan.

“Proses memoderninasi teminal konvensional itu dimulai pada Terminal Nilam Timur dan telah selesai, kini sedang dlakukan untuk terminal Jamrud. Proses ini juga akan dilakukan pada terminal Mirah, Berlian serta terminal Kalimas,” kata Putu kepada pers, hari ini, (Kamis, 26/1).

Harapannya, kata Putu, dengan dimulainya revitalisasi dermaga konvensional maka proses bongkar muat untuk arus barang khususnya petikemas dapat berjalan lebih lancar sehingga ada peningkatan kinerja kepelabuhanan yang berujung pada proses penekanan biaya.(api)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar