Selasa, 28 Agustus 2012

Berita : Baru dibangun, pelabuhan Muara Angke amblas

Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, mengalami penurunan struktur pondasi pada dermaga yang dibangun untuk mengakomodasi transportasi menuju Kepulauan Seribu. Padahal pelabuhan tersebut baru selesai dibangun pada 2010 silam.
Pantauan merdeka.com, Selasa (28/8), penurunan pondasi terlihat pada dermaga yang berfungsi sebagai tempat bersandar kapal motor Dinas Perhubungan Laut DKI Jakarta.

Terlihat penurunan pondasi sekitar 10 centimeter.

Tampak juga sebuah retakan sepanjang 50 meter pada jalan beton di antara tempat tunggu penumpang menuju dermaga.

Di kawasan pelabuhan itu terdapat pula sebuah gedung utama berlantai dua yang berfungsi sebagai kantor Dinas Perhubungan Laut DKI Jakarta.

Gedung itu terlihat tidak terawat pada lantai dasar. Sementara di lantai atas digunakan untuk aktivitas kantor.

Salah satu penumpang kapal yang biasa menggunakan jasa penyeberangan di pelabuhan tersebut mengaku prihatin dengan kondisi pelabuhan yang baru berumur dua tahun tersebut.

"Ya takutnya kalau pas di sini lagi ramai penumpangnya, tahu-tahu roboh. Apa harus nunggu roboh dulu baru diperbaiki. Padahal pelabuhan ini baru loh," kata Vinni, perempuan yang punya hobi memancing di sekitar Pulau Seribu itu.

Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, menyebutkan bangunan yang berdiri pada tahun 2010 tersebut mulai ambles karena abrasi.

Pasalnya, tanah tempat pelabuhan tersebut berdiri merupakan hasil dari reklamasi.

"Ambles dan retak, itu karena kondisi alam, tanah tersebut terkena abrasi. Padahal kami sudah antisipasi, tapi ternyata abrasi masih terjadi. Nanti saya akan cek, dan segera diperbaiki," kata Udar saat dikonfirmasi.

Kompleks pelabuhan direncanakan akan memakan luas 3,4 hektar. Namun hingga saat ini, baru 7.500 meter persegi lahan yang digunakan.

Pelabuhan dengan daya tampung 50 kapal itu diketahui menelan biaya Rp 130 miliar.

Pos Kota melaporkan, meski baru dibangun, namun kantor Pelabuhan Muara Angke, Kaliadem, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara sudah mulai retak-retak dindingnya.

Bukan hanya itu, lantainya juga sudah terlihat mulai amblas.

Akibatnya, pengunjung mulai mengkhawatirkan bangunan tersebut bila sewaktu-waktu ambruk dan meminta korban.

Gedung yang memiliki luas 400 meter persegi tersebut, di atas pintu masuk Selatan pada bagian dindingnya retak sepanjang dua meter dari kiri ke kanan.

Selain itu, di dekat pintu toilet selatan juga terjadi retakan di dinding sepanjang dua meter.

Begitu juga di dekat pintu toilet sisi utara, terdapat retakan sepanjang tiga meter dari atas ke bawah.

Sedangkan di lantai dua, yang dijadikan ruangan staff pelabuhan, juga terjadi retakan sepanjang dua meter.

Bangunan tersebut merupakan lobi yang dijadikan tempat ruang tunggu penumpang.

Parahnya lagi di depan pintu utama sisi barat yang terbuat dari kaca lebih dari 1,5 meter, lantainya amblas sedalam 5 hingga 10 centimeter dengan panjang kira-kira satu meter dan lebar 30 sentimeter.

Selain itu, di lobi atau ruang tunggu pada bagian belakang pintu utama di sisi Barat terdapat lantai yang amblas seluas 2×2 meter.

Di bagian lobi lainnya juga terdapat sebanyak tiga titik lantai yang ambles lainnya dengan luas 3×3 meter.

Lebih memprihatinkan lagi kebersihannya yang ada di lokasi itu juga dinilai kurang.

Bahkan dua toilet yang terdapat di lobi yang berada di sisi utara dan selatan terlihat kotor dan tidak terawat.

Selain itu kran airnya juga tidak ngocor, meski di toilet tersebut, dipungut biaya sebesar Rp 2 ribu.

Padahal Pelabuhan yang baru diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo Januari 2012 itu dibangun sejak tahun 2004 dengan luas 3,4 hektar dan selesai Desember 2011 dengan biaya Rp 130 miliar.

Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menuturkan masalah amblasnya lantai dan retaknya dinding dikarenakan abrasi.

"Amblas dan retaknya itu karena kondisi alam yang tanahnya terkena abrasi. Padahal kami sudah mengantisipasi, tapi ternyata abrasi masih terjadi. Nanti saya akan cek, dan segera diperbaiki," ucapnya.

merdeka.com/poskotanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar