Karawang (ANTARA News) - Ekspor mobil secara utuh (CBU) dari Indonesia ke lebih dari 70 negara di dunia diperkirakan tembus 200 ribu unit tahun ini.

"Data saing produk otomotif Indonesia hingga saat ini sudah semakin meningkat," kata Menperin MS Hidayat, di Karawang, Jawa Barat, pada ekspor perdana sedan Toyota Vios ke Timur Tengah.

Hal itu, kata dia terlihat dari kenaikan ekspor mobil baik CBU maupun terurai (CKD) dalam dua tahun terakhir. Ia mengatakan pada 2012 ekspor mobil CBU mencapai 125 ribu unit dan naik menjadi 170 ribu unit pada 2013.

"Diperkirakan tahun 2014 ekspor (mobil) CBU tersebut akan meningkat hingga mencapai 200 ribu unit," ujar Hidayat.

Sedangkan ekspor mobil CKD naik dari 100 ribu unit pada 2012 menjadi 105 unit pada 2013. Tahun 2014, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), lanjut dia, memperkirakan ekspor mobil CKD akan menembus angka 110 ribu unit tahun ini.

Untuk mencapai target tersebut, ia mengatakan pemerintah akan terus melakukan penyempurnaan berbagai faktor yang bisa mempengaruhi para investor terus mengembangkan industri mereka di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Hidayat juga menyampaikan apresiasi kepada Toyota yang terus mengembangkan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor.

"Atas nama pemerintah kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) atas pencapaian ini," ujarnya.

Toyota melalui TMMIN melakukan ekspor perdana sebanyak 1.000 sedan Vios ke sembilan negara di Timur Tengah antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait.

Presdir TMMIN Masahiro Nonami mengatakan ekspor sedan Vios merupakan bagian dari rencana pihaknya untuk meningkatkan ekspor mobil CBU sebesar 30 persen tahun 2015.

"Kalau pelanggan di Timur Tengah suka, kami bisa meningkatkan ekspor tidak hanya 3.000 unit, 5.000, 6.000, bahkan 7.000 unit," ujarnya.

Tahun 2013 ekspor TMMIN mencapai sekitar 118 ribu unit atau sekitar 70 persen dari ekspor mobil secara nasional. Wapresdir TMMIN Johnny Darmawan yang juga Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) mengakui kenaikan ekspor Toyota juga tidak lepas dari dukungan kebijakan pemerintah.

"Empat hal yang menjadi pertimbangan Toyota menjadikan Indonesia basis produksi dan ekspor yaitu, pasar dan pangsa pasar yang besar, tenaga kerja yang handal, serta dukungan (kebijakan) pemerintah," kata Johnny yang juga salah satu Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).