Selasa, 29 Desember 2015

Aturan Impor yang Dibuat Tom Lembong Diprotes Pengusaha


Jakarta -
Menteri Perdagangan Thomas Lembong atau Tom Lembong telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permendag) No 87 Tahun 2015 tentang ketentuan impor
produk tertentu, namun aturan ini menuai protes dunia usaha.

Aturan yang merupakan bagian dari deregulasi dianggap blunder, awalnya ingin mempermudah perizinan dan investasi dunia usaha namun mengancam keberlangsungan industri dalam negeri.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, dalam Permendag No 87 tahun 2015 yang merupakan revisi dari beberapa Permendag sebelumnya akan berlaku efektif 1 November 2015 hingga 31 Desember 2018, setelah ditetapkan oleh Mendag Tom Lembong 15 Oktober 2015.

Pemendag sebelumnya antara lain Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36/M-DAG/PER/7/2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Permendag Nomor 83/M-DAG/PER/12/2012 Tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu yang kemudian diubah melalui Permendag Nomor 36/2014. Permendag Nomor 83/2012 sudah pernah diubah melalui Permendag Nomor 61/M-DAG/PER/9/2013.

"Awal semangatnya mau mempermudah dunia usaha, tapi jadi blunder. Semua asosiasi protes, nggak ada yang nggak protes, termasuk Pak Rachmat Gobel (industri elektronika)," kata Adhi kepada detikFinance,Rabu (28/10/2015).

Adhi mengatakan, dalam Permendag tersebut, produk impor tertentu yang diatur mencakup 7 produk, antara lain makanan dan minuman, obat tradisional dan suplemen kesehatan, kosmetika dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pakaian jadi dan barang tekstil sudah jadi, alas kaki, elektronika, dan mainan anak-anak.

Barang-barang impor tersebut harus memasuki pelabuhan laut tertentu saja saat akan masuk ke Indonesia, di antaranya untuk pelabuhan antara lain Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Soekarno Hatta, Dumai, Jayapura, Tarakan, Krueng Geukuh, dan Bitung.

Sedangkan untuk pelabuhan darat yaitu Cikarang Dry Port di Bekasi. Untuk pelabuhan udara yaitu Kualanamu, Soekarno Hatta, Ahmad Yani, Juanda, dan Hasanuddin.

Menurut Adhi, Pertama yang menjadi protes pengusaha dalam Permendag itu adalah soal ketentuan bahwa importir yang boleh melakukan impor yaitu cukup mengantongi Angka Pengenal Importir (API) Umum. Sebelumnya dalam ketentuan sebelumnya importir produk tertentu harus mengantongi dokumen Importir Terdaftar (IT), namun IT kini dihapus dalam paket kebijakan deregulasi dalam rangka penyederhanaan perizinan.

Bagi produsen dalam negeri, aturan ini justru merepotkan, alasannya selama ini mereka hanya mengantongi API Produsen. Sehingga harus membentuk perusahaan baru untuk mendapatkan API Umum atau mereka menunjuk perusahaan lain untuk mengimpor produk jadi yang dibutuhkan. Selama ini, industri dalam negeri masih harus mengimpor produk jadi sebagai cara untuk tes pasar dari pabrik atau mitra mereka yang ada di luar negeri.

"Artinya sekarang orang lebih mudah jadi pedagang saja, tak perlu investasi, hanya cukup satu karyawan bisa mengimpor semua barang," katanya.

Kedua adalah, soal ditambahnya beberapa pelabuhan pemasukan impor produk tertentu, dalam Permendag sebelumnya yang sudah beberapa kali direvisi, pintu pelabuhan lebih sedikit. Pada Permendag Nomor 83/2012 hanya ada beberapa pelabuhan yang boleh jadi pintu masuk yaitu pelabuhan laut Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Seokarno Hatta, Dumai, Jaya Pura, dan Tarakan. Untuk Bandara antara lain Polonia, Soekarno Hatta, Ahmad Yani, Juanda, dan Hasanudin.

"Misalnya asosiasi garmen, tekstil mereka mengusulkan impor garmen sebaiknya masuk di pelabuhan luar Jawa saja supaya tak mengganggu pasar dalam negeri," katanya.

Persoalan ketiga adalah, soal belum dimasukkannnya ketentuan tanggung jawab keamanan pangan terutama bagi importir yang mengimpor makanan. Padahal dengan ketentuan Permendag saat ini, sebuah perusahaan importir umum bebas memasukan barang dengan leluasa tanpa ada konsekuesi tanggung jawab pasca mengedarkan produk yang mereka jual di pasar.

"Kalau perusahaan pemegang API umum impor barang jadi, disebar ke pasar, kalau dia tutup barang masih beredar, lalu ada masalah pada barangnya, siapa yang tanggung jawab. Kan kalau produsen lebih jelas, pemerintah mudah melacak, siapa produsen ini penting. Kalau nggak saya nggak usah produksi, saya jadi pedagang saja," kata Adhi.

Truk yang Dilarang Jonan Beroperasi Saat Tahun Baru



Jakarta -Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengeluarkan surat edaran berisi larangan kendaraan angkutan barang tertentu beroperasi selama 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016. Surat itu bernomor SE 48 tahun 2015, tanggal 25 Januari 2015, yang ditujukan kepada Kapolri, Gubernur, dan Bupati/Walikota.

Kendaraan angkutan barang yang dilarang beroperasi itu adalah kendaraan pengangkut bahan bangunan, kereta tempelan truk (truk tempelan), kereta gandengan (truk gandengan), serta kendaraan kontainer, dan kendaraan pengangkut barang dengan sumbu lebih dari 2.

Namun, larangan ini tidak berlaku untuk kendaraan angkutan bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar gas (BBG), ternak, bahan pokok (beras, gula pasir, terigu, minyak goreng, cabe merah, bawang merah, kacang tanah, daging sapi, daging ayam, dan telur). Kemudian, kendaraan angkutan pupuk, susu murni, barang antara pos, dan barang ekspor/impor dari dan ke pelabuhan ekspor impor seperti Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Makassar.

"Pengangkutan bahan pokok yang tidak tahan lama dan cepat rusak yang melalui moda darat diberikan prioritas," ujar Jonan dalam surat edaran tersebut, Senin (28/12/2015).

Berikut isi lengkap Surat Edaran Menhub Jonan:



Senin, 05 Oktober 2015

DISCOUNT UNDERNAME EKSPOR DAN IMPORT



Kami ingin memberikan kabar baik kepada Importir dan Eksportir yang belum memiliki perijinan ekspor dan impor. Dimana kami akan memberikan discount 30% - 50% atas sewa Undername.

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, kami telah memiliki dan melengkapi perijinan khusus/Lartas yang diperlukan, antara lain:

·       NPIK Elektronik
·       NPIK Pakaian Jadi
·       NPIK Alas Kaki
·       IT Elektronik
·       IT Pakaian Jadi
·       IT Alas Kaki.

Tarif  Undername sebelum discount sbb :

-         LCL                       Rp. 1.000.000 /Shipment
-         1 x 20 Feet          Rp. 1.500.000 / cont
-         1 x 40 Feet          Rp. 2.000.000 / cont


Silahkan hubungi Anes di :
085210023774
087876667642

Minggu, 10 Mei 2015

TRAILER EKSPOR-IMPOR TANJUNG PRIOK

Kami PT.Sinar Pratama Transport, mempunyai armada trailer 20 feet sebanyak 50 unit dan trailer 40 feet sebanyak 25 unit. Dengan armada yang kami miliki kami akan menjamin memberikan jadwal pengiriman yang lebih tepat waktu sesui dengan permintaan customer.

Ingin menjalin kerjasama dengan kami ??

Hubungi marketing kami :

Yohanes Saputra : 087876667642 / 085210023774

Selasa, 05 Mei 2015

Ekspor Kopi Indonesia Bakal Tersalip Ethiopia?

TEMPO.CO, Jakarta - Ethiopia tengah gencar melakukan penetrasi pasar kopi di tingkat global. Target awal, menurut Ketua Asosiasi Kopi Africa (AFCA) Abdullah Bagerish, adalah bisa masuk dalam peringkat enam besar eksportir kopi dunia.

"Kami percaya diri kopi Ethiopia mampu juara di tingkat dunia, khususnya bersaing di pasar Amerika Serikat," ujar Abdullah Bagerish, Ketua AFCA, sebagaimana dikutip All Africa, Senin, 27 April 2015.

Saat ini ekspor kopi Ethiopia ke pasar dunia mencapai 350 juta ton per tahun atau meningkat hingga 10 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jumlah ini hampir mendekati posisi Indonesia yang mencapai 500 juta ton per tahun.

Indonesia memegang peran sebagai eksportir kopi terbesar keenam dunia dengan nilai pasar 5,46 persen. Pasar kopi saat ini masih dikuasai Brazil, Kolombia, Vietnam, Kanada, dan Guatemala.

Adapun pelanggan utama kopi dunia saat ini masih dipegang oleh Amerika Serikat, kemudian menyusul Uni Eropa dan Jepang.

Ethiopia menjadi tuan rumah konferensi Asosiasi Kopi Specialty Amerika Serikat di Seattle, Washington, pada pertengahan April lalu. Di konferensi ini, sepuluh investor global menyepakati kerja sama pasokan kopi dari pebisnis Ethiopia.

Ethiopia dikenal sebagai negeri penemu kopi sejak puluhan tahun sebelum Masehi. Kopi yang diekspor sebagian besar saat ini berjenis Arabika.

Saat ini Ethiopia menjadi produsen kopi Arabika terbesar di Afrika. "Historis dan kultur adalah modal utama kami," kata Bagerish.

KKP akui ekspor perikanan merosot karena kebijakan Menteri Susi

Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengakui jika aturan pelarangan transhipment atau bongkar muat hasil perikanan di tengah laut menjadi salah satu penyebab merosotnya ekspor perikanan Indonesia di kuartal I 2015. Pada kuartal ini ekspor ikan Indonesia turun 8 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Saut P Hutagalung mengatakan, ekspor Indonesia pada kuartal I 2015 hanya sekitar USD 970 juta. Selain aturan pelarangan transhipment, moratorium izin kapal juga menjadi penyebab lain penurunan ekspor.

"Tapi saya pikir ini (penurunan ekspor) bisa dimaklumi, karena selama bulan Januari-Maret selain memang pola ekspornya seperti itu, dan kita juga terkendala dengan moratorium dan alih muatan yang enggak boleh. Sehingga memang ini juga berpengaruh terhadap produksi," ujar Saut di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (30/4).

Saut menambahkan, pihaknya berharap ekspor bakal kembali naik saat kuartal II 2015. Pasalnya, ketika itu moratorium izin kapal eks asing periode pertama akan berakhir.

"Dengan begitu ikan-ikan yang di cold storage, yang tertahan selama ini bisa dikeluarkan. Ini bisa membuat ekspor kembali membaik," tuturnya.

Jika sejumlah ikan yang kini tertahan di gudang, lanjut Saut, dilempar ke pasaran maka otomatis bakal menggenjot ekspor perikanan. "Artinya ketertinggalan 8 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, itu bisa kita kejar," tandas Saut.

Mutiara Indonesia mudah diklaim negara lain

Merdeka.com - Belakangan popularitas batu akik di Tanah Air terus merangkak naik hingga mengalahkan mutiara. Sayangnya, popularitas batu akik menyebabkan kerusakan alam.
Berbeda dengan mutiara yang bisa diproduksi secara berkelanjutan tanpa harus menghancurkan lingkungan sekitar.
"Sekarang lagi ramai batuan dari sumber alam (batu akik) sedangkan saya mempromosikan produk nasional yakni mutiara yang sustain (berkelanjutan)," kata Presiden Direktur PT Cendana Indopearls Joseph Taylor di Jakarta, Senin (4/5).
Menurut pengusaha Australia itu, mutiara juga bernilai mahal sebab produksinya tak mudah. Perlu waktu empat tahun untuk memanen mutiara. Setiap kerang hanya bisa menghasilkan satu mutiara.
"Harga jual bisa USD 35 per gramnya hingga USD 100 per gram. Tergantung dari bentuk dan mengkilapnya warna mutiara," ujarnya.
Menurut Joseph, budidaya mutiara membutuhkan perairan tenang dan bersih. Untuk itu, areal budidaya perlu dijauhkan dari kawasan budidaya ikan, industri atau pariwisata laut.
"Kalau sama industri jaraknya harus 2 kilometer. Sedangkan pariwisara cukup ratusan meter saja," ungkapnya.
Dia menambahkan, mutiara Indonesia mudah diklaim negara lain. Sebab, pemerintah tak memiliki sistem sertifikasi untuk itu.
"Yang buat begitu bukan budidaya tapi trader. Itu nggak ada sertifikat."
[yud]

Ini Alasan Agar Pemerintah Tak Perlu Impor Beras

Liputan6.com, Jakarta - Langkah pemerintah menggelar operasi pasar membuahkan hasil. Harga beras mulai turun sekitar Rp 300-Rp 500 per kilo gram (Kg).
Hal itu disampaikan Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran, saat ditemui Liputan6.com, Minggu (8/3/2015).
"Saat ini harga beras sedikit turun antara Rp 300-Rp 500 per kilo gram (Kg). Mudah-mudahan setelah ikut operasi pasar segera turun lagi," ujar Ngadiran.
Ia menegaskan, harga beras turun memang lebih didorong operasi pasar. Harga beras medium semula Rp 9.500 menjadi Rp 9.000. Sedangkan harga beras operasi pasar sekitar Rp 7.400. "Namun beras operasi pasar masih agak terbatas," kata Ngadiran.
Menurut Ngadiran, panen beras mulai akhir Maret-April. Dengan melihat kondisi itu, Ngadiran menilai, pemerintah tidak perlu melakukan impor beras. Ia mendorong, Bulog membeli gabah petani dalam jumlah besar untuk membantu petani.  Langkah tersebut juga membantu stok Bulog.
Sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dari petani dalam waktu dekat.
Menko Perekonomian, Sofyan Djalil menuturkan, kenaikan itu diperkirakan terjadi pada pekan depan. Untuk kepastiannya, pihaknya menunggu arahan dari Presiden Jokowi.
Kenaikan HPP gabah mesti dilakukan pemerintah. Dia bilang, kenaikan tersebut akan memberikan harga wajar bagi petani. Hal itu dilakukan agar petani tidak dirugikan saat panen raya tiba. (Fik/Ahm)

Jokowi Mulai Bangun Infrastruktur, RI Makin Getol Impor

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kinerja impor, baik nilai maupun volume bakal naik pada April 2015. Alasannya, pembangunan infrastruktur sesuai amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dimulai bulan keempat ini.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, tekanan impor berpotensi melonjak di April tahun ini karena antisipasi kebutuhan menjelang puasa dan Lebaran.

"Impor April akan naik untuk memproduksi kebutuhan puasa dan Lebaran. Apalagi pembangunan infrastruktur dimulai bulan depan, jadi mungkin impor besi dan baja juga naik di bulan yang sama," jelas dia di Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Sayangnya, tambah Sasmito, kinerja ekspor belum mampu menopang impor tersebut mengingat harga komoditas masih lemah. Sebut saja, harga komoditas coklat, timbah, karet, minyak kelapa sawit mentah yang merosot hampir 50 persen sepanjang 2014.

Satu-satunya harapan menggenjot ekspor ke Amerika Serikat (AS) dan negara lain seperti China dan India. "Kalau ekonominya menguat, artinya terjadi pemulihan. Mungkin akan berdampak ke sisi permintaan. Dan harga pun berpeluang naik sehingga membantu ekspor lebih bagus di April ini," ujar dia.

Namun ada kesempatan mendorong ekspor, Sasmito takut memprediksi terjadi surplus pada neraca perdagangan April 2015. Sebab, neraca perdagangan Indonesia sejak Januari, Februari dan Maret mendulang surplus.

"Saya tidak bisa mengatakan akan surplus lagi di April ini, karena tiga bulan berturut-turut surplus terus. Tapi kalaupun surplus di April, itu bagus sekali," tegasnya.

Apabila kinerja neraca perdagangan tercatat mengalami defisit di bulan keempat ini, Sasmito mengaku, tidak akan menyentuh angka sampai satu miliar dolar AS. "Saya kita tidak (satu miliar dolar AS)," pungkas dia. (Fik/Ndw)

Jumat, 20 Februari 2015

Undername Impor

Pusing mengurus perijinan impor ??

Kami mempunyai perijinan impor, siap undername dan QQ pajak dengan perusahaan anda.

Perijinan yang kami miliki, sbb :

- NPIK Elektronik
- NPIK Alas Kaki
- NPIK Pakaian Jadi

- IT Elektronik
- IT Alas Kaki
- IT Pakaian Jadi

Kami juga siap untuk membantu pengurusan General Cargo lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami...


085210023774

Yohanes

Eksportir wajib LC & optimalkan rantai pasokan

Terhitung mulai 1 April tahun ini sejumlah komoditas ekspor wajib menggunakan L/C (letter of credit) untuk bertransaksi.
JAKARTA (Persbiro): Kementerian Perdagangan (Kemdag) kini telah menyiapkan peraturan baru bagi pelaku ekspor Indonesia.

Dalam peraturan ini, Kemdag menjadikan metode pembayaran melalui Letter of Credit (L/C) sebagai standar pembayaran.

Peraturan ini disampaikan Staf Ahli Mendag Bidang Kebijakan Perdagangan Luar Negeri dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Arlinda Imbang Jaya pada acara Coaching Clinic for Media yang diadakan Citi Indonesia, Kamis (12/2).

Melalui Permendag No 4 Tahun 2015, eksportir diwajibkan menggunakan L/C dalam transaksi ekspor impor.

Namun, tak semua eksportir diwajibkan untuk menggunakan L/C.

Sektor-sektor yang diwajibkan menggunakan L/C hanyalah sektor-sektor yang dianggap memiliki kontribusi besar bagi nilai total ekspor negara seperti mineral, batu bara, minyak dan gas bumi, serta hasil kelapa sawit yaitu CPO dan CPKO.

Peraturan ini akan efektif dijalankan oleh Kemendag sejak 1 April 2015 mendatang.

"Tak ada perpanjangan waktu untuk pemberlakuan peraturan ini. Oleh karena itu, seluruh eksportir barang komoditas diharapkan sudah menggunakan metode L/C sebelum tanggal diberlakukannya peraturan tersebut," tegas Arlinda.

Tujuan utama peraturan ini adalah untuk mengawasi komoditas yang memiliki peranan penting dalam perekonomian negara.

Menurut data yang didapat dari Kemendag, total produk wajib L/C pada Januari-September 2014 lalu menghasilkan nilai ekspor sebesar US$ 43,86 miliar.

Untuk itu, penting adanya pengawasan dari pemerintah untuk menaikkan nilai ekspor komoditas tersebut di tahun-tahun mendatang.

Arlinda menambahkan, selain memiliki kontribusi besar bagi perekonomian negara, komoditas tersebut merupakan sumber daya alam yang harus dijaga kelestariannya.

L/C dianggap sebagai salah satu sarana yang tepat untuk menjaga ketahanan sumber daya yang menjadi komoditas utama Indonesia.

Keuntungan lain yang diharapkan timbul dengan hadirnya peraturan ini adalah untuk sektor industri perbankan dalam negeri.

Melalui L/C, bank-bank yang menjadi perantara dapat memperoleh keuntungan dari pembayaran biaya administrasi serta komisi transaksi.

Optimalisasi rantai pasokan

Chairman of Global Counsel Lord Mandelson menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah Pemilu 2014 menunjukkan tren positif sekaligus berpotensi membuka peluang bisnis baru.

Apalagi, pemerintah baru memasang target ambisius meningkatkan ekspor sebesar 300% untuk periode lima tahun ke depan.

Kendati demikian, Indonesia menghadapi permasalahan terkait ketersediaan pasokan barang untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan luar negeri.

"Langkah utama menguatkan pasar dalam negeri adalah membangun infrastruktur untuk mengintegrasikan satu pulau dengan pulau lain. Terkait perdagangan luar negeri, saya menilai Indonesia sebaiknya tidak sekadar memasuki Asean, tetapi meningkatkan penetrasi ke pasar global yang lebih luas," ujarnya di sela-sela acara Indonesia's Future in Global Supply Chain: The Challenge for Indonesia's New Government, Kamis (12/2/2015).

Mantan Komisioner Perdagangan Uni Eropa tersebut menjelaskan problema lain yang menghadang pertumbuhan perdagangan Indonesia adalah sisi pasokan.

Strategi pemerintah untuk mengurangi ekspor komoditas primer dinilai tepat.

Indonesia memang sebaiknya mulai memfokuskan memproduksi barang bernilai tambah, misalnya mengembangkan industri manufaktur dan jasa.

Menurutnya, permasalahan yang dihadapi Indonesia terkait supply dan demand, tak akan terpecahkan jika pemerintah hanya mengandalkan industri dalam negeri.

Pasalnya, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk membuat kebijakan yang berorientasi pada kebutuhan di dalam negeri.

Pasalnya, sebagai negara yang tengah mengembangkan value chain dan kebutuhan infrastruktur, Indonesia harus mampu memperluas perdagangan komoditas unggulan dan jasa yang memiliki nilai tambah.

Tak lupa, Pemerintah juga harus berkompetisi memperebutkan modal tetap (fixed capital), seperti negara berkembang pada umumnya.

Namun, dia mempertanyakan seberapa siap Indonesia untuk bersaing memperebutkan foreign direct investment (FDI) di tengah sengitnya persaingan global saat ini.

"Banyak orang menganggap dengan mempermudah masuknya FDI akan merusak bisnis produsen dalam negeri. Namun, persepsi sangat dangkal.

Saya berpendapat FDI bisa diminimalisir jika pemerintah beroritentasi mengejar kinerja ekspor di masa mendatang."

Berita Satu/Bisnis Indonesia/AS

KAI bangun KA Priok terkendala lahan

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro tak berani menargetkan rampungnya proyek rel kereta Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat ini KAI masih menghadapi alotnya pembebasan lahan buat proyek tersebut.
"Ini kan persoalan lahan. Saya agak khawatir kalau bilang target," kata Edi di Jakarta Railway Center, Jakarta, kemarin sore, Selasa, 17 Februari 2015.

Namun Edi tak sepakat persoalan pembebasan lahan itu disebut kendala.

KAI, kata Edi, hanya mengikuti prosedur ganti rugi tanah buat masyarakat.

"Kalau rel kereta api itu prinsipnya tanah. Konstruksi itu cepat," kata Edi.

Namun Edi berharap pembebasan tanah buat rel yang menghubungkan Stasiun Pasoso dengan Pelabuhan Tanjung Priok tersebut bisa kelar tahun ini.

Pada Juli tahun lalu, KAI mengambil alih proyek rel kereta barang Stasiun Pasoso-Tanjung Priok dari Kementerian Perhubungan.

Pengambilalihan itu disebut untuk mempercepat pengerjaannya.

Namun KAI belum berhasil membebaskan lahan buat pembangunan rel kereta barang tersebut.

Dari total lahan yang harus dibebaskan seluas 6.151 di Kelurahan Koja, Jakarta Utara, baru 4.554 meter persegi lahan (27 kepala keluarga) yang sudah dibebaskan.

Sisanya, 1.597 meter persegi (9 kepala keluarga) belum dibebaskan.

Mandat penuh

Menurut Edi Sukmoro, perseroan telah mendapatkan mandat untuk mengelola jalur di Tanjung Priok agar terintegrasi sampai ke pelabuhan.

Mandat tersebut dikantongi KAI lantaran Dirjen KA Kemenhub batal membangun di jalur itu.

"Dari mereka (Dirjen KA Kemenhub-red) janjinya sampai akhir tahun ini menyelesaikan, tapi mereka nggak bisa mengatasi, akhirnya diserahkan ke KAI. Kami baru saja menerima surat pelimpahannya," ucap Edi di Jakarta, Selasa (17/2) petang.

Untuk selanjutnya, KAI akan membereskan segala hal yang diperlukan agar jalur kereta api bisa beroperasi sampai ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Beroperasinya jalur kereta sampai ke Pelabuhan Tanjung Priok diyakini bisa membantu pemerintah untuk mengatasi kemacetan.

Pasalnya, selama ini jalur darat menuju Pelabuhan Tanjung Priok kerap dilalui kontainer yang membawa barang-barang. Hal itu menyumbang kemacetan sebesar 85 persen.

"Nah dengan adanya kereta sampai ke Pelabuhan Tanjung Priok, barang-barang tersebut bisa diangkut lewat jalur kereta.

Akan kami bereskan, nanti kereta akan muncul. Tinggal prasarana saja, kami siapkan nanti dua jalur. Tentu ini akan mengatasi kemacetan di Tanjung Priok," tegas Edi.

Rute KRL

PT Kereta Api Indonesia berencana membuka dua rute baru Kereta Api Listrik (KRL) Commuter Line, yakni rute Stasiun Jakarta Kota - Tanjung Priok dan Stasiun Citayam - Nambo.

Kepala Humas Daop I PT KAI Bambang S Prayitno mengaku persiapan sudah 90 persen. "Masih 90 persen persiapannya. Sedikit lagi akan dioperasikan," terangnya saat menghubungi Warta Kota, Selasa (17/2).

Menurut dia, persiapan-persiapan yang telah dilakukan saat ini yakni pembenahan meliputi kesiapan stasiun, jalur kereta, dan listrik aliran atas (LAA) untuk daya KRL.

"Untuk loket-loket pelayanan penjualan tiketnya sendiri dan pemasangan gate elektronik, dan untuk keluar maupun masuk penumpang sudah siap," jelasnya.

Ia juga menambahkan, dalam waktu dekat sarana dan prasarananya terkait persiapan tersebut akan segera diuji.

"Nanti satuan kerja dari Direktorat Perkeretaapian dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI, yang akan melakukan pengujian," katanya.

Hasil pengamatan wartakotalive.com saat di Stasiun KA Tanjung Priok, suasana dan kondisi di lokasi nampak sepi.

Stasiun yang dibangun pada tahun 1877 dan dibuka pada tahun 1914 ini, tak terlihat aktivitas kereta, baik di jalur 1, 2, 3 dan 4.

Terlihat juga para pegawai PT KAI berlalu lalang di dalam stasiun yang sempat mati suri beberapa kali itu.

Tak hanya itu, terlihat tiang-tiang LAA sudah terpasang rapih, diantara jalur KA.

tribunnews.com/tempo.co/jpnn.com

Heboh, buah beri asal Cina picu Hepatitis A

Jumlah warga Australia yang terserang Hepatitis A setelah memakan buah beri beku meningkat menjadi 14 orang di empat negara bagian. Departemen Kesehatan Australia mengatakan mereka sedang menyusun respon kesehatan nasional untuk mengatasi wabah itu.
Anak-anak di beberapa sekolah di seluruh negara bagian mungkin telah mengonsumsi buah beri yang tercemar itu. )

Distributor beri tersebut, Patties Food, menarik empat produk mereka.

Beri beku yang dikemas di China diduga menjadi penyebab wabah Hepatitis A tersebut.

Tapi Kepala Pejabat Medis Australia, Chris Baggoley, mengatakan dalam jumpa pers hari Rabu bahwa sumber virus itu masih belum bisa dikonfirmasi.

Namun ia mengakui bahwa beri itu adalah satu-satunya kaitan di antara semua kasus.

Baggoley mengatakan sangat penting untuk meletakkan kasus ini dalam perspektif yang tepat, dengan hanya satu dari 100 orang yang mengonsumsi beri impor dari Cina itu yang terkena Hepatitis A.

"Beberapa orang akan mengalami gejala-gejala Hepatitis A, beberapa lainnya akan mengalami gejala ringan, tapi penyembuhan total adalah kunci," katanya.

Senator independen Nick Xenophon mengatakan wabah itu mengungkap "kegagalan sistematis" dalam pengawasan keamanan makanan impor Australia.

"Beri ini dianggap 'berisiko rendah' tapi tidak lolos pemeriksaan kesehatan dasar, karena mengandung bakteri yang umumnya ditemukan di tinja," kata Xenophon, seperti dikutip ABC.

Berita mengenai wabah itu muncul pada hari Sabtu pekan lalu setelah pejabat kesehatan di Victoria mengatakan produk beri beku itu telah diidentifikasi sebagai kaitan di antara empat kasus Hepatitis A di dua negara bagian.

Kasus serupa telah dilaporkan di New South Wales, Queensland dan Australia Barat.

Hepatitis A adalah penyakit hati yang bisa mengakibatkan mual dan demam.

Penyakit ini biasanya menular melalui makanan atau air yang tercemar tinja dari orang yang mengidap virus ini.

Masuk ke Padang

Setelah penjualan buah apel impor dengan merk granny smith dan Gala dilarang karena mengadung bahteri berbahaya, kini mulai muncul di Pasar Raya Padang jeruk impor kecil-kecil berasal dari Australia.

Jeruk Australia ini dijual separuh dari harga normalnya di toko buah dan mall.

Dari pantauan Haluan di lapangan, Selasa (17/2) di beberapa mall di Padang, harga satu kilo jeruk Australia ini mencapai Rp50.000 per kilonya, sedangkan di Pasar Raya hanya Rp30.000 per kilonya.

Kalau dibeli tiga ons di pasar hanya Rp10.000, sedangkan di mall tiga ons kisaran Rp21.000.

Salah seorang pedagang buah jeruk Australia di Pasar Raya Padang Nani (52 tahun) mengaku sebelumnya adalah pedagang buah apel, anggur, dan lengkeng impor.

Tapi setelah pemberitaan adanya larangan menjual buah apel impor dengan merk tersebut, dagangan saya seperti anggur, apel tidak laku lagi dijual.

“Sebagian besar pembeli beranggapan bahwa semua buah impor ini tidak aman untuk dikonsumsi, bahkan saya sudah menerangkan bahwa tidak semua apel atau buah impor yang dilarang tapi hanya dua merk tertentu saja. Tapi pembeli sepertinya takut dan tidak percaya,” ungkapnya, Selasa (17/2).

Surutnya pendapatan tersebut membuat Nani dan suaminya beralih menjual buah lokal, seperti apel malang, salak pondoh, strawberry Alahan Pajang, dan satu jenis buah impor yakni jeruk Australia.

Alasannya memilih untuk menjual jeruk Australia ini, karena ia optimis dapat laku keras.

“Harga jeruk Australia ini kan sejak apel dilarang harganya juga turun, makanya saya coba saja menjual. Alhamdulillah peminatnya lumayan banyak, karena harga di pasar jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga mall,” ujarnya.

Silvi (23 tahun, salah seorang pembeli jeruk Australia mengaku sangat menyukai buah jeruk yang satu ini.

Karena selain rasanya yang segar juga berkhasiat untuk menghilangkan bau mulut.

“Saya sangat menyukai buah jeruk yang bentuknya imut ini, karena manisnya asli dan segar saat dimakan. Selain itu, jeruk ini juga bisa menghiangkan bau mulut.

Kalau saya makan jengkol atau petai, setelah itu saya makan jeruk ini lima buah setelah itu bau jengkolnya langsung hilang,” ujarnya.

Bebas bakteri Listeria

Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kupang menyatakan bahwa hasil uji laboratorium terhadap apel jenis Granny Smith dan Gala yang diimpor dari Amerika Serikat dan beredar di pasaran Kupang, dinyatakan tidak terkontaminasi bakteri Listeria monicytogenes.

"Hasil pengujian telah kami dapatkan dan dari 10 jenis sampel apel segar yang dilakukan uji lab dinyatakan negatif," kata Kepala BPOM Kupang, Ruth D Laiskodat di Kupang, Kamis (19/2).

Ia menjelaskan, uji laboratorium tersebut dilakukan karena adanya surat dari kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Timur (NTT) Bruno Kupok, Nomor Perindang. KK.553/28/2015 perihal permintaan uji laboratorium.

Usai mendapatkan surat tersebut pihaknya langsung melakukan pengambilan sampel apel segar jenis Roya Gala dan Granny Smith di BPOM Kupang dan disaksikan oleh petugas dari Disperindag, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kupang, dinas Pertanian Kota Kupang serta pemilik buah apel segar tersebut.

"Mereka sengaja diajak untuk memperhatikan bagaimana kami melakukan uji laboratorium," ujarnya.

Teknik sampling sendiri menurut Ruth dilakukan secara acak terhadap produk apel segar yang diamankan untuk masing-masing jenis apel, mulai dari enam pemilik buah apel segar dan dilakukan sampling sebanyak sepuluh jenis sampel.

"Hasilnya juga kami serahkan kepada Kepala Dinas Perindang NTT," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat berhati-hati saat mengkonsumsi buah-buahanan dan juga sayur sayuran, sebab bakteri tersebut dapat mengontaminasi sayur dan buah.

"Disarankan untuk selalu mencuci sayur dan buah dengan air berstandar air minum, selain itu perlu adanya perhatian khusus seperti membersihkan bagian dalam dinding lemari es, talenan, meja dapur, cuci tangan dengan air hangat dan jangan lupa untuk membersihkan tumpahan di dalam lemari es," katanya.

Sultra terbebas dari apel AS

Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak lagi memperdagangkan apel impor asal Amerika Serikat di pasaran setelah buah asal negara tersebut diketahui mengandung bakteri listeria monocytogenes yang membahayakan keselamatan jiwa konsumen.

"Sejak ditemukan adanya apel asal Amerika yang mengandung bakteri oleh BPOM Kendari akhir Januari 2015, para distributor dan para pedagang tidak lagi memperdagangkan apel impor asal Amerika," kata anggota Tim Jejaring Keamanan Pangan Sultra, Hasrul di Kendari, Kamis (19/2).

Ia mengatakan, Tim Jejaring Keamanan Pangan Sultra, hari Rabu (18/2) kemarin memusnahkan barang bukti sebanyak 18,5 kilogram apel impor asal Amerika Serikat yang diketahui mengandung bakteri listeria monocytogenes.

Dengan pemusnahan barang bukti tersebut kata dia, masyarakat Sultra, khususnya warga Kota Kendari dan sekitarnya tidak perlu khawatir lagi untuk mengonsumsi buah apel, terutama apel lokal.

"Kami menjamin, dengan pemusnahan apel impor berbakteri yang dapat membahayakan kesehatan ini, masyarakat sudah aman untuk mengonsumsi apel," katanya.

Menurut Hasrul yang juga Kepala Balai Karantina Kelas IIA Kendari itu, apel impor asal Amerika Serikat yang sudah dimusnahkan adalah jenis Granny Smith dan Gala.

Melalui uji kata dia, kedua jenis apel tersebut terbukti mengandung bakteri listeria monocytogenes.

tribunnews.com/pikiran-rakyat.com/harianhaluan.com/beritasatu.com/Antara