JAKARTA: Aktivitas pengangkutan peti kemas kosong (repo container empty) dalam proses pengapalan ekspor selama kurun waktu Januari-Juli 2012 di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 261.390 twenty foot equivalent units (TEUs).
“Realisasi itu setara dengan 23% dari total ekspor selama periode tersebut yang mencapai 1.136.479 TEUs,” kata Sofyan Gumelar, kepala humas Pelindo II cabang Tanjung Priok, hari ini.
Dia mengemukakan selama periode itu total volume peti kemas ekspor berisi komoditi (full)
mencapai 875.089 TEUs. “Perdagangan ekspor lewat Pelabuhan Tanjung
Priok memang terjadi pelemahan dibandingkan impor-nya sepanjang tahun
ini.”
Adapun total total volume pengapalan impor melalui Pelabuhan Tanjung
Priok selama periode itu mencapai1.264.406 TEUs, dengan rincian bongkar
peti kemas isi (full) 1.232.562 TEUs dan peti kemas kosong 31.844 TEUs.
Head of Logistics Division DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia
(Alfi) M.Nuh Nasution, mengatakan pelemahan kegiatan ekspor nasional
sudah dirasakan sejak memasuki awal 2012, yang disebabkan oleh banyak
faktor a.l. tingginya biaya produksi dalam negeri, membengkaknya biaya
logistic maupun distribusi ke pelabuhan.
Untuk mendongkrak penguatan ekspor, paparnya, diperlukan terobosan dari
semua pihak termasuk operator pelabuhan dengan menekan biaya bongkar
muat dan memberikan insentif khusus pengapalan kargo ekspor melalui
Tanjung Priok.
“Apalagi 65% kegiatan pengapalan ekspor dan impor selama ini masih
bergantung dan dilakukan melalui Tanjung Priok,” tuturnya. (k1/yus)