Kamis, 09 Agustus 2012

PEMBAJAKAN KAPAL: Pelaut RI ditawan Perompak Nigeria

JAKARTA: Pelaut Indonesia bersama tiga pelaut dari Malaysia, Thailand dan Iran, sejak Sabtu (4/8/2012) lalu disandera oleh perompak bersenjata Nigeria. 
 
"Mereka diculik dari kapal tongkang BG Jascon 33, pada Sabtu dinihari waktu setempat 4 Agustus 2012], saat kapal berbendara St. Vincent itu ada sekitar 35 mil dari pantai Nigeria," ujar Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Hanafi Rustandi hari ini, Kamis (9/8/2012). 
 
Kapal milik perusahaan di Belanda itu mengangkut kru yang akan bekerja di pengeboran minyak lepas pantai, ketika tiba-tiba satu kelompok bersenjata api menyerang dan membajak kapal.
 
Petugas Angkatan Laut Nigeria yang mengawal kapal mencoba melakukan perlawanan, tapi dua anggota AL itu akhirnya tewas ditembak perompak. 
 
Hanafi menjelaskan sampai dengan saat ini, nasib dan keberadaan keempat pelaut yang diculik itu belum jelas.
 
Kementerian Luar Negeri sudah memerintahkan Kedubes Indonesia di Nigeria untuk memantau peristiwa yang menimpa pelaut Indonesia. 
 
"Selain berkoordinasi dengan Kemlu, kami juga menanyakan ke Kedubes Nigeria di Jakarta tentang langkah-langkah yang diambil dan kondisi terakhir, tapi belum ada jawaban," ungkapnya.
 
Dia menduga penyanderaan pelaut oleh kelompok bersenjata itu untuk meminta tebusan, jadi secepatnya pemerintah harus mengambil tindakan, yakni di antaranya berkoordinasi dengan Pemerintah Nigeria dan Perusahaan Belanda selaku pemilik kapal, serta negara bendera kapal (St Vincent).
 
Menurut Hanafi, pelaut Indonesia yang disandera itu bernama Glenny Ferdinand Rugebregt, asal Maluku, yang baru beberapa bulan bekerja di kapal tersebut.
 
Namun Glenny berangkat ke luar negeri tanpa melalui prosedur yang ditetapkan, karena PT AAPL Indonesia Crew sebagai agen pengawakan kapal itu merasa tidak memberangkatkan Glen, dan akhirnya diketahui berangkat secara mandiri.(sut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar