Kamis, 09 Agustus 2012

KINERJA TPK KOJA: Membaik, Kini Layani 60 Pergerakan Peti Kemas Per Jam

JAKARTA: Kinerja Terminal Peti Kemas (TPK) Koja di Pelabuhan Tanjung Priok membaik, dari sebelumnya hanya bisa menangani 50 pergerakan peti kemas per jam dari atas kapal ke lapangan penumpukan dan sebaliknya, kini sudah mencapai 60 pergerakan per jam.

Ketua Umum Serikat Pekerja TPK Koja, Prakoso Wibowo mengungkapkan berbagai peningkatan kinerja tersebut tidak terlepas dari dedikasi dan komitmen seluruh pekerja dan manajemen terminal petikemas yang hingga kini berstatus Kerja Sama Operasi (KSO) antara HPI dan Pelindo II tersebut.

“Seluruh pekerja TPK Koja memiliki komitmen yang sama memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan serta meningkatkan pendapatan perusahaan,” katanya, Kamis (9/8/2012).

Karena itu, Prakoso berharap pemilik perusahaan tanggap dengan keinginan pekerja untuk meningkatkan status perusahaan dari sekarang yang hanya berstatus kerja sama operasi (KSO).

“Pekerja tetap menginginkan perubahan status perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas (PT) demi menjamin kepastian masa depan,” paparnya.

Dia mengatakan pada awalnya TPK Koja adalah terminal petikemas yang dibangun dan dikelola oleh Pelindo II dan PT Humpuss Terminal Petikemas (HTP).

Namun, pada 1999 saham HTP dikuasai Hutchison Port Indonesia (HPI). Hingga kemudian terjalin kerjasama antara Pelindo II dan HPI dengan sistem KSO sampai sekarang.

"Kenapa sih, kok merubah badan hukum menjadi perseroan saja untuk KSO TPK Koja, mesti memakan waktu panjang jika ada kemauan yang kuat dari keduua pemegang saham," tuturnya.

Prakoso mengatakan bahwa TPK Koja menunjukkan kinerja yang baik sepanjang tahun 2012.

Bahkan, imbuh dia, data yang dirilis Hutchison Ports Indonesia (HPI) dan Pelindo II menunjukkan setiap hari TPK Koja mampu menangani 1.400 box kontainer.

Selama semester pertama tahun 2012 ini saja, TPK Koja sudah menangani 408.865 TEUs atau naik 3%  dari pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar 394.264 TEUs.
Begitu juga dengan pencapaian rata-rata gross cane rate (GCR) sebesar 27 pemindahan peti kemas perjam dengan vessel operating rate (VOR) 60 pemindahan peti kemas per jam.

Tingkat produktivitas terminal ini meningkat signifikan dibandingkan dengan 2011. Pada tahun sebelumnya GCR adalah 22 pemindahan peti kemas per jam dan VOR 50 pemindahan peti kemas per jam.(bas)

1 komentar:

  1. TPK KOJA adalah salah satu aset negara, Harus segera di apresiasikan dengan bentuk perubahan status dari KSO menjadi PT. Dengan demikian TPK KOJA dapat berkembang dan nasib masa depan pekerjanya juga jelas.

    BalasHapus