Kamis, 30 Agustus 2012

IMPOR ILEGAL: Kemendag dinilai lamban sikapi importasi illegal 118 kontainer daging beku

JAKARTA: Kementerian Perdagangan dinilai lamban menyikapi importasi 118 kontainer daging beku asal Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat yang di duga masuk secara illegal melalui Pelabuhan Tanjung Priok  pada bulan Ramadhan lalu karena tidak memiliki kuota importasi serta tidak mengantongi surat persetujuan impor (SPI) dari Kemendag.

Ketua Komite Tetap Kadin DKI Jakarta bidang Kepabeanan dan Perdagangan Impor Ekspor, Widijanto mengatakan,kegiatan penimbunan ratusan kontainer impor tersebut berpotensi mengganggu tingkat yard occupanci ration (YOR) lapangan impor di terminal Pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini kapasitasnya sangat terbatas.

“Masalah ini mesti segera di tuntaskan, jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Sebab fasilitas container yard di Priok sangat terbatas agar tidak mengganggu aktivitas importasi lainnya,” ujarnya kepada Bisnis pagi hari ini, Jumat (31/8).

Dia mengatakan, jika importasi itu menyalahi aturan kepabeanan dan persyaratan impor  dari Kemendag maka harus diberikan sanksi tegas, dan idealnya komoditi itu di reekspor kembali ke negara asalnya.

Kegiatan impor melalui pelabuhan, kata dia, di perkirakan akan kembali booming pada awal bulan Oktober dalam rangka menghadapi kebutuhan hari raya Natal dan Tahun Baru.

“Kami justru mengkhawatirkan keberadaan 118 kontainer tersebut menyebabkan semakin terbatasnya fasilitas lapangan penumpukan di pelabuhan sehingga kegiatan importasi lain akan lebih cepat di over brengen. Itu akan sangat mengganggu, Kemendag ini bagaimana sih sikapnya?,”tutur Widijanto.

Sebelumnya, Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok Iyan Rubianto mengatakan, hingga saat ini importir daging tersebut belum melengkapi semua persyaratan dan dokumen kepabeanan impor.

Bahkan, kata dia, dokumen pemberitahuan impor barang (PIB) belum disampaikan kepada Bea dan Cukai.

"Setelah kami cek, hanya ada manifest BC.1.1 yakni dokumen sementara yang menerangkan isi kontener ini adalah daging beku, tetapi PIB-nya belum ada. Karenanya Bea dan Cukai tidak bisa mengizinkan kontainer berisi daging impor itu di keluarkan dari Pelabuhan," ujarnya.

Iyan memastikan, hingga saat ini seluruh kontener berisi daging impor itu masih berada di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok yang tersebar si sejumlah fasilitas container yard terminal. "Kami pastikan belum ada yang keluar pelabuhan," tandasnya. “Kami masih menunggu keputusan dari Kemendag mengenai hal ini,” ungkapnya.

Kepala Balai Besar Karantina Pelabuhan Tanjung Priok Agus Sunanta, mengatakan  importasi daging impor itu  juga belum melengkapi persyaratan dokumen karantina, sehingga proses pengeluaran barang impor tersebut belum bisa di layani.

"Sertifikat halal yang mereka (importir) sampaikan masih berupa fotocopy bukan asli. Jadi ini soal kelengkapan administrative saja yang belum lengkap," ujarnya.(K1/api)

WTO Yakin Hanya Tumbuh Di Bawah 4% Tahun Ini

PARIS: Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menegaskan pertumbuhan perdagangan global akan tetap di bawah 4% tahun ini dan mendesak setiap pemerintah melawan proteksionisme.

Pascal Lamy, Kepala WTO, mengungkapkan pertumbuhan tahunan dalam perdagangan dunia telah mencapai rata-rata 6% selama 15 tahun terakhir.
"Namun, tahun ini kami akan berada di bawah 4%," ujarnya kepada radio BFM Prancis,Kamis (30/8/2012).

Dia menjelaskan tambalan kasar seharusnya tidak menjadi alasan bagi para pemimpin politik untuk menyerah pada proteksionisme"yang tidak masuk akal. "Dunia telah melewati krisis ini tanpa tsunami proteksionis, tetapi ada tanda-tanda mengasyikan bahwa WTO sedang mengawasi dengan ketat," tegasnya.

Pada April WTO memperingatkan pertumbuhan perdagangan dunia yang melambat pada 2011, setelah rebound (berbalik naik) besar pada 2010, akan melemah lagi tahun ini dan tumbuh sebesar 5,6% pada 2013. (Antara/bas)(Ilustrasi:neftegaz.ru)

20.000 Ton Beras asal Kamboja siap masuk

SIEM REAP:  Perusahaan pengekspor beras Kamboja,Khy Thay Corp siap mengkapalkan 20.000 ton beras dan membeli peralatan pertanian dan pupuk dari Indonesia menyusul ditandatanganinya kesepakatan pembelian beras Kamboja 100.000 ton beras per tahun.

"Jika sudah ada order  dari Bulog, setiap saat bisa kami kirim. Anda lihat, di gudang kami stoknya ada. Untuk pengapalan pertama, 20.000 ton kami siap," kata Dirut Khy Thay Corp, yang kebetulan namanya juga Khy Thay di Provinsi Kampong Cham, Kamis (30/8/2012), sambil menunjuk ke tumpukan karung beras di gudang penyimpanan stok beras dan gabahnya.

Wartawan Indonesia yang mengikuti kunjungan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ke Kamboja diundang ke lahan pertanian, pabrik pengeringan gabah dan penggilingan padi, serta gudang beras Khy Thay Corp di Distrik Suang, sekitar 150 km dari kota Siem Reap.

Perusahaan itu ingin menunjukkan kesiapan dan kompetensinya sebagai pengekspor beras ke Indonesia bersama-sama dengan Green Trade Corp, BUMN Kamboja.

“Kami sudah mengantongi izin resmi dari Kementerian Perdagangan Kamboja untuk mengekspor beras ke luar negeri, termasuk ke Indonesia," kata Prof. Samnang Heng, penasehat Khy Thay Corp yang hadir saat perjanjian ditandatangani oleh Mendag Gita Wirjawan dan Mendag Kamboja Cham Prasidh di sela-sela Pertemuan ke-44 Menteri-Menteri Ekonomi Asean.

Sesuai dengan pasal 2 Nota Kesepahaman antara pemerintah Indonesia dan Kamboja, Green Trade Corp bersama-sama dengan eksportir beras Kamboja lainnya akan menjadi pelaksana perjanjian tersebut. Khy Thay merekrut PT Galuh Prabu Wijaya sebagai mitranya Indonesianya.

Samnang Heng menjelaskan Khy Thay adalah perusahaan keluarga yang didirikan sejak tahun 1930 yang membeli gabah dari petani, menggilingnya, dan menjualnya ke Thailand dan Vietnam. Pada era 1970-an, perang saudara memporakporandakan apa yang sudah dibangun keluarga Khy Thay selama bertahun-tahun.

“Saat rezim komunis mengambil alih kekuasaan  1975, keluarga Khy Thay jadi budak dan meninggal dunia akibat kekejaman rezim. Pabrik penggilingan padi mereka ditelantarkan oleh pemerintah komunis, mesin-mesinnya dihancurkan, " katanya.

Pada 1979, Khy Thay Jr, pewaris keluarga, kembali membuka pabrik untuk membantu petani setempat menamam padi dan membeli hasil panen mereka. Pada 2008, pemerintah Kamboja secara resmi memberikan izin bagi perusahaan mengekspor beras seperti ke Polandia, Uni Soviet, dan negara-negara Asia lainnya.

“Dalam 4 tahun terakhir ini, kami menjadi perusahaan utama kamboja yang mengekspor beras ke Polandia, negara-negara bekas Uni Soviet, Belanda dan Jerman. Kami bahagia dengan ditandatanganinya kesepakatan Indonesia-Kamboja, pada akhirnya kami juga bisa ekspor ke Indonesia," kata pengajar sejarah Asia di Universitas Phnom Penh itu.

Khy Thay Jr berusaha meyakinkan bahwa perusahaannya memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan beras dunia, tidak hanya untuk Indonesia.

"Kami punya pabrik pengolahan gabah sendiri, lahan pertanian sendiri, disamping menampung hasil panen dari petani setempat," katanya.

Itu didukung oleh posisinya sebagai Ketua Asosiasi Penggilingan Padi Kamboja (CRMA). "Anggota CRMA terdiri atas 45 pemilik penggilingan padi di seluruh Kamboja," lanjutnya.

Imbal balik Menjawab pertanyaan, apa yang akan dibeli dari Indonesia sebagai imbal balik menjual beras, baik Khy Thay Jr maupun Samnang Heng menyatakan mereka akan mengimpor peralatan pertanian mulai dari pupuk, traktor, mesin pengering gabah dan penggiling padi.

“Saya faham betul dalam bisnis itu ada imbal baliknya: Saya jual apa, Anda beli apa. Jadi sama-sama menguntungkan. Kalau tidak ada imbal balik, tidak akan ada deal bisnis," kata Prof. Samnang Heng.

Direktur PT Galuh Prabu Trijaya Ika Yulita Hasanah menambahkan pihak Indonesia bisa lebih diuntungkan dari kerja sama pembelian 100.000 ton beras Kamboja.

"Sebab, Indonesia sebaliknya bisa memasukkan peralatan pertanian dan teknologi pasca-panen lainnya," kata Ika Yulita Hasanah.

Ika memperkirakan Kamboja akan membeli mesin-mesin pertanian seperti pengering gabah dan penggiling padi dengan nilai ratusan juta dolar AS. "Semoga perjanjian ini bisa segera dilaksanakan tahun ini juga," demikian Ika Yulita Hasanah.(Antara/msb)

TERMINAL PETI KEMAS KARIANGAU: Uji coba mulus, terminal siap diresmikan

BALIKPAPAN: Uji coba operasional Terminal Peti Kemas Kariangau oleh PT Kaltim Kariangau Terminal menjelang peresmian yang rencananya dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjalan mulus sehingga perpindahan bongkar muat kontainer dari Pelabuhan Semayang bisa terealisasi lebih dini.

Direktur Utama PT Kaltim Kariangau Terminal Anharuddin Siregar mengatakan uji coba ini menjadi tanda bahwa Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau sudah siap untuk dioperasikan. Uji coba operasional TPK Kariangau dilakukan pada Kamis (30/8) dengan melibatkan sebuah kapal pengangkut asal Surabaya dari ekspedisi laut PT Bintang Jasa Samudera Line.

“Uji coba berhasil dilakukan dalam proses bongkar muat pada kapal tersebut. Kapasitas sebuah crane yang kita miliki mampu meloading sekitar 25 kontainer per jam. Sementara ada dua crane [yang beroperasi] di sini,” ujarnya usai uji coba tersebut.

Anhar menambahkan pasca uji coba ini pihaknya akan mulai memindahkan operasional proses bongkar muat dari Pelabuhan Semayang menuju TPK Kariangau. Sementara peresmian oleh Presiden SBY, yang rencananya dilakukan pada minggu ke-3 September, menjadi seremonial karena operasional sebenarnya sudah berjalan sebelum waktu tersebut.

Pihaknya memeroleh kepastian bahwa perpindahan pelabuhan peti kemas ke TPK Kariangau dari Pelabuhan Semayang dilakukan paling lambat dua bulan sejak 14 Agustus 2012.

Keputusan tersebut sudah diinformasikan baik kepada Pelindo IV Cabang Balikpapan maupun Administrator Pelabuhan termasuk kepada pelaku usaha sehingga secara bertahap bisa mulai memindahkan proses bongkar muat barang.

Dia mengklaim melalui pengoperasian dua crane yang ada di TPK Kariangau akan mendorong efisiensi waktu dan biaya. Penerapan tarif yang bersaing menjadi daya tarik bagi pelaku usaha sehingga bisa berdampak positif bagi perekonomian lokal.

Tarif bongkar muat kontainer 20 feet di TPK Kariangau dipatok hanya sebesar Rp680.000 termasuk ongkos buruh. Adapun, tarif bongkar kontainer 20 feet di Pelabuhan Semayang sebelumnya mencapai Rp753.000 termasuk ongkos buruh.

Pembangunan jalan yang belum rampung dikerjakan oleh pemerintah provinsi diklaim Anhar tidak akan mengganggu operasional pelabuhan. Menurutnya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak telah memberikan jaminan bahwa sebelum peresmian oleh Presiden SBY jalan tersebut telah rampung dikerjakan. Saat ini, kondisi jalan telah memasuki tahap perkerasan dan bebatuan sudah dihampar sembari menunggu waktu untuk melakukan pengaspalan.

“Hanya sisa sedikit saja. Sekitar 750 meter termasuk jembatan yang panjangnya 100 meter. Kalau dibandingkan dengan panjang jalan akses yang mencapai 12 kilometer tentu itu angka yang kecil,” tukasnya.

Anggota Dewan Pengarah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan Tutuk SH Cahyono menegaskan beroperasinya TPK Kariangau yang lebih terintegrasi diharapkan bisa memperlancar distribusi barang di dalam kota yang 90% berasal dari luar pulau. Dia mengharapkan hal ini bisa menjaga tingkat inflasi kota dalam angka yag wajar.

“Bahkan bisa menurun [tingkat inflasinya] utamanya untuk bahan makanan dan barang yang diangkut menggunakan kontainer bisa dikendalikan,” ujarnya.

Namun, dia mengharapkan agar gudang bisa beroperasi selama 24 jam seperti pelabuhan besar lainnya dengan tujuan untuk memperlancar arus distribusi barang. Selama ini, operasional gudang beroperasi hanya sampai pukul 17.00 Wita sehingga proses distribusi tetap berbiaya tinggi.

Pemerintah daerah juga perlu untuk mendorong pengurangan resiko akibat perdagangan antar pulau. Mediasi perbankan bisa menjadi salah satu alternatif agar resiko tersebut bisa diminimalisir sehingga ongkos barang menjadi lebih murah. (Bsi)

KAPAL NIAGA: Tumbuh 84%

JAKARTA: Indonesia National Shipowners Association (INSA) mencatat jumlah kapal niaga nasional saat ini tumbuh 84% dengan nilai investasi sekitar US$22 miliar hanya dalam tempo 7 tahun terakhir.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan saat ini anggota INSA juga sudah memiiki jenis kapal-kapal besar seperti FPSO, VLCC, VLGC yang sebelumnya hal itu bagaikan mimpi untuk bisa dimiliki oleh industri pelayaran nasional.

Pada 31 Maret 2005, jumlah kapal niaga nasional baru 6.0341 unit dan pada 31 Maret 2012 jumlahnya naik 84% atau bertambah 5.091 menjadi 11.132 unit.

Dia mengatakan pada 2008, jumlah kapal culk carier baru 11 unit milik 2 perusahaan atau 3 perusahaan tapi kini jumlahnya sudah mencapai 75 iunit yang dimiliki oleh sekitar 11 perusahaan.

Pada 2008 itu pula jumlah kapal tug and barge hanya sekitar 800 set tetapi sekarang jumlahnya sudah naik hampir 100$ menjadi 1.500 set.

Dia mengatakan fakta bawah Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar tidak terbantahkan lagi. Indonesia memiliki laut sangat luar, populasi penduduk yang besar dan sumber daya alam luatr biasa. Adapun angka muatan laut nasional juga tinggi kini hampir mencapai 1 miliar ton per tahun.(msb)

Pengangkutan Oleh Penerbangan Domestik Melonjak 36,4%

JAKARTA : Jumlah kargo udara yang diangkut dalam penerbangan domestik selama triwulan pertama tahun ini melonjak 36,4% menjadi 140.520 ton dari 103.022 ton pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan jumlah kargo udara yang diangkut juga terjadi dalam penerbangan internasional, yakni naik hingga 54,65% menjadi 28.345 ton hingga Maret 2012 jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 18.329 ton.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengungkapkan naiknya jumlah kargo udara terjadi seiring dengan terus bertambahnya rute penerbangan dan jumlah maskapai berjadwal.

“Data terakhir yang kami terima adalah hingga Maret 2012. Dari data ini terlihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan baik dari sisi angkutan kargo udara maupun penumpang angkutan udara,” terangnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (30/8/2012).

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah barang yang dimuat dalam penerbangan domestik selama semester pertama tahun ini mencapai 147.670 ton.

Jumlah muatan barang tersebut dihimpun dari lima bandara utama Indonesia, yakni Bandara Polonia, Bandara Sukarno-Hatta, Bandara Juanda, Bandara Ngurah Rai, dan Bandara Hasanudin.

Untuk penerbangan internasional, BPS mencatat jumlah barang yang dimuat di Bandara Polonia, Bandara Sukarno-Hatta, Bandara Ngurah Rai, dan Bandara Juanda mencapai 74.611 ton hingga Juni 2012.

Dari sisi penumpang, Bambang mengungkapkan terjadi peningkatan sebesar 19,61% dalam penerbangan domestik selama kuartal pertama tahun ini menjadi 16,34 juta penumpang dari 13,66 juta penumpang pada periode yang sama tahun lalu.

Dia mengatakan Lion Air masih menguasai pangsa pasar penerbangan udara niaga berjadwal di dalam negeri dengan mencatat jumlah penumpang mencapai 6,8 juta penumpang atau 41,77% dari pangsa pasar (market share).

Di posisi kedua, tuturnya maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia mengangkut sebanyak 3,74 juta penumpang selama triwulan pertama tahun ini atau menguasai sebesar 23,01% pangsa pasar.

“Lion Air dan Garuda bersama dengan Sriwijaya Air, Batavia Air, dan Wings Air menguasai 90% pasar penumpang angkutan udara niaga berjadwal hingga Maret tahun ini,” terangnya. (if)

Kiprah Kapal merah putih dipacu

JAKARTA : Indonesia National Shipowners Association (INSA) mulai berkonsentrasi pada angkutan ekspor dan impor guna membantu negara dalam mengurangi potensi devisa yang hilang dari freight kapal-kapal berbendera luar negeri.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan berdasarkan data angka pertumbuhan muatan yang diangkut oelh kapal berbendera merah putih, peran kapal kapal non-merah putih atau asing semakin kecil bahkan tinggal 1,2% pada akhir 2011.

Hanya saja, pada angkutan ekspor dan impor pelayaran Indonesia belum berdaya sehingga hampir seperempat dari ABPN potensi devisa hilang dari ongkos angkut ekspor dan impor yang dilakukan oleh kapal asing.

Peran kapal berbendera Indonesia pada angkutan ekspor dan impor diperkirakan hanya 9% dari total estimasi 530 juta ton ekspor impor hingga 201, sisanya dikuasai oleh kapal berbendera non-merah putih.

"Kita masih belum berdaya di angkutan ekspor dan impor atau istilahnya beyond cabotage. Sejak awal kami sudah mulai berkonsentrasi pada angkutan ekspor dan impor itu," katanya saat berbicara dalam Indonesia International Infrastrukture Conference and Exhibition 2012, Rabu (29/8/2012).

Dia mengatakan pihaknya juga sudah menyampaikan kepada Kementerian BUMN dalam hal ini kepada Dahlan Iskan agar mendorong kegiatan ekspor dan impor perusahaan pelat merah menggunakan kapal dalam negeri.

"Kami juga sudah sampaikan ke Pak Menteri agar angkutan misalnya beras, semen, untuk ekspor dan impor bisa memakai kapal dalam negeri. Anggota INSA itu bukan hanya swasta tetapi BUMN juga, saya harapkan Pak Dahlan mau membantu," katanya. (ra)

Selasa, 28 Agustus 2012

PTPN IX siap terima jatah impor raw sugar 40.000 ton

JAKARTA: PT Perkebunan Nusantara IX kemungkinan akan mendapatkan jatah impor raw sugar sebanyak 40.000 ton atau lebih rendah 20.000 ton dari pengajuan awal sebanyak 60.000 ton.

Direktur Utama PTPN IX Adi Prasongko mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah terkait pengajuan izin impor raw sugar untuk gula konsumsi.

"Kami hanya mendapat rekomendasi sebanyak 40.000 ton. Sebenarnya, kami bisa mengolah hingga 60.000 ton," katanya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (29/8).

Kementerian Perdagangan mencatat sudah ada sembilan perusahaan yang mengajukan izin mengimpor raw sugar.

Pemerintah berencana mengimpor gula mentah sebanyak 260.000 ribu ton untuk mengisi kekosongan gula konsumsi.

Adi mengatakan pihaknya berharap bisa berkontribusi dalam menutupi kekurangan gula konsumsi nasional hingga akhir tahun.

PTPN IX rencananya akan mengolah raw sugar impor tersebut di delapan pabrik gula yang ada.

"Kami bisa memahami hal itu [tidak mendapatkan jatah sesuai permintaan], karena banyak PG lain yang juga membutuhkan," paparnya.

Adi mengakui perusahaannya mengincar keuntungan dari pengolahan raw sugar tersebut yang nantinya akan digunakan untuk merevitalisasi PG.

"Masa musim giling yang sedang berjalan bisa mencapai target produksi gula sebanyak 155.000 ton sepanjang tahun," ujarnya. (faa)

IMPOR GULA: 9 Perusahaan ajukan izin baru

JAKARTA : Sembilan perusahaan mengajukan izin impor raw sugar untuk mengisi kapasitas tak terpakai atau idle capacity selama musim giling tahun ini.

Sembilan perusahaan itu terdiri atas lima BUMN, yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X dan PTPN XI serta empat perusahaan swasta, yakni PT Gorontalo, PT Industri Gula Nusantara, PT Madubaru dan PT Pemuka Sakti Manis Indah.

Kesembilan perusahaan itu selanjutnya akan dipertimbangkan untuk mendapatkan alokasi dari 260.000 ton impor raw sugar yang direncanakan pemerintah untuk mengisi kebutuhan gula konsumsi pada tahun depan.

Namun, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh menyampaikan izin impor hingga kini masih menunggu persetujuan Menteri Perdagangan.

"Belum (ada izin dari Menteri Perdagangan)," katanya melalui pesan singkat kepada Bisnis, Selasa (28/8/2012).

Sebagaimana diketahui, dengan taksasi produksi gula dalam negeri tahun ini 2,1 juta ton, stok gula nasional hingga akhir tahun diperkirakan tinggal 861.000 ton. Stok sebanyak itu tidak akan cukup memenuhi kebutuhan gula konsumsi selama Januari-Juli 2013.

Rapat di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian memutuskan impor raw sugar sebanyak 260.000 ton yang akan diberikan kepada pabrik-pabrik gula berbasis tebu sesuai usulan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

"Impornya berbarengan dengan musim giling. Jadi, agar PTPN bisa mengolah itu saat dia menggiling tebu, untuk memanfaatkan idle capacity," jelas Deddy.

Pihaknya akan memberi alokasi dengan mempertimbangkan kapasitas giling dan idle capacitysembilan perusahaan tersebut. Namun, Deddy enggan menyebutkan usulan alokasi yang diajukan masing-masing pabrik gula.

"Jangan sampai kita berikan alokasi, tapi ternyata mengolahnya di tempat lain atau izinnya diberikan ke pihak lain. Kami tidak menginginkan itu," tuturnya. (ra)

118 Kontainer daging impor ilegal via Priok terancam reekspor

JAKARTA : Nasib importasi 118 kontainer daging impor  asal Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat yang diduga masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok secara illegal pada bulan Ramadhan lalu terancam di reekspor.

Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok Iyan Rubianto mengatakan, hingga saat ini importir daging tersebut belum melengkapi semua persyaratan dan dokumen kepabeanan impor.

Bahkan, kata dia, dokumen pemberitahuan impor barang (PIB) belum disampaikan kepada Bea dan Cukai.

"Setelah kami cek, hanya ada manifest BC.1.1 yakni dokumen sementara yang menerangkan isi kontener ini adalah daging beku, tetapi PIB-nya belum ada. Karenanya Bea dan Cukai tidak bisa mengizinkan kontainer berisi daging impor itu di keluarkan dari Pelabuhan," ujarnya kepada Bisnis, disela-sela halal bihalal KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok pagi hari ini, Senin (27/8).

Dia menyatakan, importasi itu juga tidak mengantongi kuota impr daging yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan RI. "Menurut info dari Kemendag ke kami (Bea dan Cukai) volume kuota impor daging sudah habis, dan aturan ini sudah terintegrasi dengan nasional single window," paparnya.

Iyan menegaskan, instansinya berusaha menegakkan aturan yang sudah di implementasikan dalam nasional single window (NSW) tersebut  yang juga melibatkan semua instansi terkait di Pelabuhan sehingga pelanggaran atas impor sudah semestinya di cegah.

"Bea Cukai hanya menegakkan aturan mencegah masuknya produk illegal, bukan menahan," ujarnya.

Jadi, imbuh Iyan, jika tidak diberikan kuota oleh Kemendag untuk impor daging itu, dan semua persyaratan dokumen kepabeanannya tidak di lengkapi kemungkinan besar akan dilakukan reekspor ke Negara asalnya.

"Oleh sebab itu kami masih menunggu bagaimana sikap Kemendag  dan Badan Karantina Pertanian soal ini (kuota) impor daging tersebut. Ada kemungkinan di reekspor," sergahnya.

Iyan memastikan, hingga saat ini seluruh kontener berisi daging impor itu masih berada di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok yang tersebar si sejumlah fasilitas container yard terminal. "Kami pastikan belum ada yang keluar pelabuhan," tandasnya.

Kepala Balai Besar Karantina Pelabuhan Tanjung Priok Agus Sunanta, mengatakan  importasi daging impor itu  juga belum melengkapi persyaratan dokumen karantina, sehingga proses pengeluaran barang impor tersebut belum bisa di layani.

"Sertifikat halal yang mereka (importir) sampaikan masih berupa fotocopy bukan asli. Jadi ini soal kelengkapan administrative saja yang belum lengkap," ujarnya saat di konfirmasi Bisnis (27/8).

Agus mengatakan, instansinya juga baru memeriksa kelengkapan dokumen karantina atas kegiatan importasi tersebut, dan nantinya juga akan dilakukan pemeriksaan fisik atas produk itu.

"Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melindungi konsumen dalam negeri jika importasi tersebut diizinkan keluar dari pelabuhan," tuturnya.

Kendati begitu, kata dia, instansinya juga masih menunggu keputusan resmi pemerintah mengenai nasib importasi 188 kontener berisi daging impor tersebut. "Rencananya akan dilakukan pertemuan koordinasi instansi terkait membahas dan memutuskan masalah ini. Kami juga masih menunggu hasilnya," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya,  Sarman Simanjorang mengungkapkan Bea dan Cukai Tanjung Priok tengah menahan 118 kontainer berisi daging sapi beku impor asal Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

Dia menyatakan penahanan daging impor tersebut membuat proses penerbitan izin bongkar (KH5) dan izin pemasukan ke instalasi karantina sementara (KH7) juga tidak bisa dilaksanakan.

"KDS meninta kasus tersebut dapat diusut tuntas dengan pemberian sanksi yang tegas," ujarnya.(K1/faa

Tanjung Priok telah layani bongkar muat peti kemas 3,8 juta TEUs

JAKARTA: Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta telah melayani bongkar muat peti kemas mencapai 3.822.559 TEUs atau setara 2.751.981 bok, selama periode Januari hingga akhir Agustus (29/8) tahun ini.

Realisasi bongkar muat peti kemas delapan bulan pertama 2012 itu naik 5,8 % jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 sebanyak 3.611.794 TEUs atau setara 2.694.539 bok.

Kepala Humas Indonesia Port Corporation/Pelindo II Tanjung Priok Sofyan Gumelar mengatakan kontribusi arus peti kemas hingga akhir Agustus tahun ini berasal  dari peti kemas internasional/ekspor impor yang dilayani melalui Jakarta International Container Terminal sebanyak 1.478.946 TEUs (984.516 bok), dan yang berasal dari TPK Koja 532.030 TEUs (352.009 bok).

Kemudian, kata dia, peti kemas yang dibongkar muat melalui terminal multipurpose dan konvensional mencapai 1.811.584 TEUs (1.627.037 bok) dengan rincian peti kemas internasional (ekspor impor) 575.051 TEUs (416.387 bok) dan peti kemas antar pulau/domestik mencapai 1.236.533 TEUs (1.210.650 bok).

"Peningkatan arus peti kemas sepanjang tahun ini didorong pertumbuhan perdagangan internasional khususnya impor serta perdagangan antar pulau," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Rabu (29/8).

Dia mengatakan, perseroan tetap optimistis pertumbuhan arus peti kemas masih bisa terjadi hingga akhir tahun mendatang seiring bertambahnya ukuran kapal yang saat ini di layani melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

"Dengan penambahan ukuran kapal yang dioperasikan perusahaan pelayaran mengindikasikan volume muatan yang di bongkar muat melalui pelabuhan juga bertambah," paparnya.
Oleh sebab itu, imbuh dia, sosialisasi pemanfaatan kontrak dermaga (berthing window) pada seluruh fasilitas terminal di Pelabuhan Tanjung Priok terus dilakukan kepada operator pelayaran nasional maupun internasional.
"Bahkan kami sudah mengajak seluruh operator pelayaran guna  memanfaatkan pola tersebut supaya diperoleh kepastian dan efisiensi serta menghindari antrian dalam kegiatan bongkar muat dan sandar kapal," paparnya.

Sofyan menjelaskan, aktivitas impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok sepanjang tahun ini masih di dominasi sejumlah komoditi al; beras, gula pasir, semen dalam kemasan, soda ash, premium, klinker, gandum, gypsum, besi beton,kertas,alumunium dan steel product.

Sedangkan ekspornya al; gypsum, dedak, besi beton, pulp, kertas, steel product, crude palm oil (CPO), liquid soda,alumunium dan besi tua.(K1/faa)

Berita : Baru dibangun, pelabuhan Muara Angke amblas

Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, mengalami penurunan struktur pondasi pada dermaga yang dibangun untuk mengakomodasi transportasi menuju Kepulauan Seribu. Padahal pelabuhan tersebut baru selesai dibangun pada 2010 silam.
Pantauan merdeka.com, Selasa (28/8), penurunan pondasi terlihat pada dermaga yang berfungsi sebagai tempat bersandar kapal motor Dinas Perhubungan Laut DKI Jakarta.

Terlihat penurunan pondasi sekitar 10 centimeter.

Tampak juga sebuah retakan sepanjang 50 meter pada jalan beton di antara tempat tunggu penumpang menuju dermaga.

Di kawasan pelabuhan itu terdapat pula sebuah gedung utama berlantai dua yang berfungsi sebagai kantor Dinas Perhubungan Laut DKI Jakarta.

Gedung itu terlihat tidak terawat pada lantai dasar. Sementara di lantai atas digunakan untuk aktivitas kantor.

Salah satu penumpang kapal yang biasa menggunakan jasa penyeberangan di pelabuhan tersebut mengaku prihatin dengan kondisi pelabuhan yang baru berumur dua tahun tersebut.

"Ya takutnya kalau pas di sini lagi ramai penumpangnya, tahu-tahu roboh. Apa harus nunggu roboh dulu baru diperbaiki. Padahal pelabuhan ini baru loh," kata Vinni, perempuan yang punya hobi memancing di sekitar Pulau Seribu itu.

Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, menyebutkan bangunan yang berdiri pada tahun 2010 tersebut mulai ambles karena abrasi.

Pasalnya, tanah tempat pelabuhan tersebut berdiri merupakan hasil dari reklamasi.

"Ambles dan retak, itu karena kondisi alam, tanah tersebut terkena abrasi. Padahal kami sudah antisipasi, tapi ternyata abrasi masih terjadi. Nanti saya akan cek, dan segera diperbaiki," kata Udar saat dikonfirmasi.

Kompleks pelabuhan direncanakan akan memakan luas 3,4 hektar. Namun hingga saat ini, baru 7.500 meter persegi lahan yang digunakan.

Pelabuhan dengan daya tampung 50 kapal itu diketahui menelan biaya Rp 130 miliar.

Pos Kota melaporkan, meski baru dibangun, namun kantor Pelabuhan Muara Angke, Kaliadem, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara sudah mulai retak-retak dindingnya.

Bukan hanya itu, lantainya juga sudah terlihat mulai amblas.

Akibatnya, pengunjung mulai mengkhawatirkan bangunan tersebut bila sewaktu-waktu ambruk dan meminta korban.

Gedung yang memiliki luas 400 meter persegi tersebut, di atas pintu masuk Selatan pada bagian dindingnya retak sepanjang dua meter dari kiri ke kanan.

Selain itu, di dekat pintu toilet selatan juga terjadi retakan di dinding sepanjang dua meter.

Begitu juga di dekat pintu toilet sisi utara, terdapat retakan sepanjang tiga meter dari atas ke bawah.

Sedangkan di lantai dua, yang dijadikan ruangan staff pelabuhan, juga terjadi retakan sepanjang dua meter.

Bangunan tersebut merupakan lobi yang dijadikan tempat ruang tunggu penumpang.

Parahnya lagi di depan pintu utama sisi barat yang terbuat dari kaca lebih dari 1,5 meter, lantainya amblas sedalam 5 hingga 10 centimeter dengan panjang kira-kira satu meter dan lebar 30 sentimeter.

Selain itu, di lobi atau ruang tunggu pada bagian belakang pintu utama di sisi Barat terdapat lantai yang amblas seluas 2×2 meter.

Di bagian lobi lainnya juga terdapat sebanyak tiga titik lantai yang ambles lainnya dengan luas 3×3 meter.

Lebih memprihatinkan lagi kebersihannya yang ada di lokasi itu juga dinilai kurang.

Bahkan dua toilet yang terdapat di lobi yang berada di sisi utara dan selatan terlihat kotor dan tidak terawat.

Selain itu kran airnya juga tidak ngocor, meski di toilet tersebut, dipungut biaya sebesar Rp 2 ribu.

Padahal Pelabuhan yang baru diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo Januari 2012 itu dibangun sejak tahun 2004 dengan luas 3,4 hektar dan selesai Desember 2011 dengan biaya Rp 130 miliar.

Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menuturkan masalah amblasnya lantai dan retaknya dinding dikarenakan abrasi.

"Amblas dan retaknya itu karena kondisi alam yang tanahnya terkena abrasi. Padahal kami sudah mengantisipasi, tapi ternyata abrasi masih terjadi. Nanti saya akan cek, dan segera diperbaiki," ucapnya.

merdeka.com/poskotanews.com