Senin, 09 Juli 2012

KARANTINA PERTANIAN di Tanjung Priok dioptimalkan

SURABAYA: Kementerian Pertanian bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membenahi prosedur masuknya produk buah dan sayur impor di pelabuhan, dengan memfungsikan Balai Karantina Pertanian sebagai pemeriksa terdepan komoditas tersebut di pelabuhan.

Kebijakan tersebut guna mencegah masuknya komoditas buah dan sayur tak layak konsumsi, sehingga merubah prosedur sebelumnya berupa pengenaan pajak terlebih dulu oleh  Bea dan Cukai.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan penarikan pajak terlebih dulu atas buah impor bisa menimbulkan masalah manakala komoditas tersebut ternyata tidak layak konsumsi.

Menurut dia, prosedur masuknya buah dan sayur impor perlu dibenahi, dimana Balai Karantina Pertanian difungsikan terlebih dulu sebelum dikenakan pajak. Sistem serupa telah dilakukan di negara-negara maju.

"Kami telah membahas pembenahan sistem masuknya buah dan sayur impor dengan PT Pelindo, dan kebijakan tersebut akan dimulai di Priok. Kementerian Keuangan juga menyatakan dukungannya," ujarnya di sela-sela pembukaan pameran Indonesia Agribusiness Expo 2012, Jumat (6/7/2012).

Pameran produk pertanian yang diselenggarakan PT Feraco itu berlangsung pada 6 - 9 Juli 2012, dengan menyediakan 118 stan yang diikuti Pemerintah Provinsi dari seluruh Indonesia serta kalangan pelaku agribisnis swasta.

Suswono menambahkan pembenahan pemeriksaan produk buah dan sayur impor itu akan diberlakukan di 4 pelabuhan pintu masuk yakni Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Belawan (Medan) dan Soekarno Hatta (Makassar). Pihak PT Pelindo sebagai BUMN pengelola pelabuhan akan menyiapkan sarana dan prasarananya.

Dia menyatakan perlunya memperketat arus masuknya produk hortikultura asal mancanegara, supaya komoditas impor benar-benar aman dikonsumsi. Sementara pelaku agribisnis dinilai perlu memfokuskan terhadap pasar domestik yang sangat besar potensinya.

"Ekspor memang penting, tetapi lebih penting memanfaatkan potensi pasar domestik. Masyarakat perlu mengonsumsi produk hortikultura lokal yang lebih segar," ujarnya. (ra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar