Jumat, 13 Januari 2012

Pelindo IV segera perlebar Pelabuhan Makassar

MAKASSAR: PT Pelabuhan Indonesia IV Persero segera memperlebar areal dermaga peti kemas dan non peti kemas sepanjang 150 meter, dari dermaga awal yang memiliki luas 1.360 meter di Dermaga Soekarno Hatta, Pelabuhan Makassar.

Direktur Utama PT Pelindo IV Harry Sutanto mengatakan pelebaran itu akan dikerjakan tahun ini, dengan anggaran Rp150 miliar berasal dari dana internal perseroan dengan konstruksi tiang pancang baja. “Pelebaran itu harus kami lakukan segera, karena saat ini kapasitas untuk menampung kapal yang akan sandar sudah sangat terbatas. Setiap hari ada tiga sampai lima kapal yang harus antre di tengah laut, karena tidak bisa berlabuh,” ujarnya seusai bertemu Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, hari ini.

Sebelumnya, rencana pelebaran dermaga itu pernah dibahas Ilham dengan sejumlah pengusaha beberapa waktu lalu. Pelabuhan Peti Kemas Makassar saat ini memerlukan pengembangan, mempertimbangkan jumlah kapal yang akan merapat ke dermaga.

Ilham meminta Pelindo IV bisa bekerjasama dengan Pemkot Makassar, untuk mengatasi masalah antrean kapal tersebut, sambi menunggu perluasan pelabuhan yang realisasinya baru dimulai pada 2013 mendatang.

Sebelumnya, Harry mengungkapkan Pelindo IV telah mengalokasikan investasi Rp551 miliar tahun ini, untuk mengembangkan pelabuhan serta tambahan alat baru di semua pelabuhan yang ada di lingkup Pelindo IV.

Menurutnya, perseroannya memang berencana melakukan pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru, dalam kurun waktu 2011 hingga 2015. Secara total, untuk rencana jangka pendeknya, Pelindo IV membutuhkan anggaran kurang lebih Rp15 triliun.
“Sebagai perkiraan, khusus di Makassar saja, membangun Makassar New Port membutuhkan investasi Rp8 triliun,” kata Harry.

Dia menyebutkan angka investasi Rp15 triliun itu, diharapkan bisa diperoleh dari APBN, internal perusahaan, dan pihak swasta.
Khusus di tahun ini, Pelindo sudah merealisasikan pembangunan dan pengembangan pelabuhan antara lain di Pelabuhan Pantoloan Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Kendari Sulawesi Tenggara. Sebagian investasi yang dikeluarkan menggunakan dana dari APBN 2011.(api)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar