Rabu, 28 November 2012

Impor Sapi Dibatasi Akibatkan Kelangkaan Pasokan Daging

JAKARTA: Pembatasan keran impor bertujuan mendorong swasembada daging sapi tetapi mendorong kelangkaan suplai di sejumlah daerah, sehingga mendorong kenaikan harga makanan yang mengandung protein hewani itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Distributor Daging Indonesia Suhardjito saat berbincang-bincang dengan Bisnis di Jakarta, Selasa (27/11/2012).

Menurutnya, kelangkaan suplai daging sapi sebenarnya membuat pedagang atau distributor susah, karena tidak mendapatkan pasokan untuk berjualan. Akibatnya harga daging di pasaran pun melonjak.

“Kami tidak happy dengan situasi seperti ini, karena kami tidak bisa berjualan. Tidak ada suplai sapi, karena jumlahnya terbatas. Impor dibatasi, sedangkan suplai dalam negeri tidak memenuhi,” ujarnya.

Dia membantah ada upaya dari pedagang atau distributor untuk mendorong kenaikan harga dengan menahan stok yang ada saat ini. Menurutnya, hal tersebut tidak masuk akal karena harga saat ini sudah tinggi, dan seharusnya pedagang menjual daging karena cukup diuntungkan.

Namun, sambungnya, hal itu tidak dilakukan, karena benar-benar tidak ada pasokan dari produsen atau stok sapi impor. “Lucu sekali, sekarang harga sudah mencapai Rp100.000 per kg, tetapi tak turun-turun. Logikanya kalau harga tinggi dilepas. Ini jelas tidak ada suplai,” terangnya.

Dia menuding kebijakan pemerintah yang salah dalam melakukan pembatasan keran impor untuk menuju swasembada daging. “Yang salah kebijakan pemerintah yang notabene belum valid bahwa stok cukup. Kalau pemerintah valid dalam perhitungan nggak mungkin ada lonjakan seperti ini.”

Pemerintah pada tahun ini membatasi keran impor sapi menjadi 34.000 ekor dari tahun sebelumnya 110.000 ekor. Hal itu dinilai menjadi penyebab kenaikan harga daging sapi, karena kelangkaan pasokan. (bas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar