Pres Release Kebijakan Film Impor di Kantor Pusat DJBC | ||||
| ||||
DJBC, Pada hari Senin tanggal 21 Februari 2011 pukul 11.30 WIB, telah dilakukan Press Release di Auditorium Utama Kantor Pusat DJBC perihal aturan mengenai impor film dengan isi materi sebagai berikut :
|
Pemerintah Akan Impor Sembako.
Berkurangnya pasokan beberapa bahan pangan seperti tepung terigu, gula, dan daging membuat pemerintah melirik impor sebagai alternatif untuk pemenuhan pasokan.Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa di Jakarta, Rabu (25/8). Kendati demikian, keputusan impor masih akan menunggu hingga akhir bulan ini. Pasalnya, kebijakan impor yang dilakukan diharap tak mengancam petani dan peternak lokal, karena itu terlebih dahulu akan dilakukan kajian-kajian menyangkut hal tersebut.
Sementara itu, beberapa harga bahan pangan di pasaran memang masih cukup tinggi. Beras kualitas sedang dijual Rp 6.500 per kilogram. Minyak gorang curah Rp 9.500 per kilogram. Sedangkan tepung terigu dihargai Rp 6.000 dan harga gula pasir mencapai Rp 11 ribu per kilogram.
Ekspor Indonesia ke Rusia Capai Rp 14 Trilliun
Jakart (ANTARA News) - Nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada periode 2008 mencapai 1,4 miliar dolar AS atau Rp14 triliun, kata Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov.
"Ekspor Indonesia terus meningkat, setidaknya naik 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi dengan ekspor komoditi Rusia ke Indonesia," kata Ivanov di sela-sela malam Apresiasi Puisi dan Lagu Rusia yang diselenggarakan Centre for Dialogue and Cooperation anmong Civilisations (CDCC) di Jakarta, Rabu malam.
Adapun komoditi asal Indonesia yang banyak diekspor ke Rusia umumnya merupakan bahan baku seperti minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), kayu, dan hasil-hasil perkebunan.
Sementara mata dagangan Rusia yang dibawa ke Indonesia adalah perangkat teknologi komunikasi dan bahan kimia untuk keperluan industri.
Ivanov mengatakan, adanya peningkatan nilai ekspor antarkedua negara itu, karena kerja sama bilateral sektor perdagangan semakin terbina.
Mengenai dampak krisis keuangan global terhadap perdagangan kedua negara, diakui sempat terimbas namun tidak terlalu banyak berpengaruh. Buktinya, kegiatan ekspor impor terus berjalan dengan baik, bahkan cenderung mengalami peningkatan.
Untuk pengembangan kerja sama ekonomi, ia mengatakan, pihak swasta Rusia menjajaki penanaman modal (investasi) di wilayah Sumatra yakni Batam (Kepulauan Riau), dan Riau.
"Riau itu potensial untuk pengembangan kerja sama di sektor perkebunan, sedangkan Batam di sektor industri," katanya.(*)
Editor: B Kunto Wibisono
Untuk tingkatkan hubungan perdagangan Indonesia-Hungaria, ITPC Budapest selenggarakan Business Gathering
Dalam upaya meningkatkan hubungan kerjasama perdagangan dengan komunitas bisnis di Hongaria (Importer, Distributor, Chamber of Commerce dan Asosiasi) serta memberikan informasi tentang potensi produk ekspor non migas Indonesia, maka pada tanggal 13 Desember 2010,
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest telah menyelenggarakan kegiatan Business Gathering (Indonesia - Hongaria) bertempat di Hotel Novotel, Budapest yang dihadiri oleh Duta Besar RI LB & BP untuk Republik Hongaria dan Macedonia Bapak Maruli Tua Sagala, Mr. Andras Hrabovszki dari Kementerian Perekonomian, Mr. Batara Sianturi, CEO Citi Bank untuk Eastern Europe dan Balkan Countries dan 40 (empat puluh) orang dari kalangan pengusaha di Budapest, Hongaria.
Pada kesempatan pertemuan tersebut, Bapak Maruli Tua Sagala, menyampaikan bahwa Indonesia sebagai anggota G 20 secara aktif telah terlibat dalam berbagai upaya mencari solusi untuk mengatasi krisis ekonomi global, menghindari terjadinya krisis dan juga mengupayakan terjaganya keseimbangan pertumbuhan ekonominya.
EU telah mengangap Indonesia sebagai salah satu business partner terbesar dan terpenting dari Kawasan ASEAN. Mengingat Hongaria adalah salah satu negara angggota EU maka peranan hubungan bilateral antara Hongaria dan Indonesia memegang peranan penting, meskipun pada masa krisis ekonomi global yang melanda dunia sempat memberikan dampak penurunan terhadap trend perdagangan bilateral kedua negara tersebut, namun diharapkan pada tahun-tahun mendatang pertumbuhan ekonomi kedua Negara dapat meningkat lebih pesat lagi.
Kepala ITPC Budapest Nusa Eka dalam paparannya menjelaskan bahwa ITPC mempunyai misi untuk meningkatkan hubungan kerjasama perdagangan dan investasi dari kedua negara serta membantu para pelaku usaha Hongaria untuk melakukan kontak bisnis dengan pengusaha di Indonesia.
Dijelaskan pula perkembangan perdagangan kedua negara bahwa berdasarkan data Eurostat, Total perdagangan Hongaria dengan Indonesia selama bulan Januari s/d September 2010 mencapai sebesar EUR 131,25 juta (USD 177.19 juta) dengan rincian ekspor Hongaria ke Indonesia sebesar EUR 45,64 juta (USD 61,61 juta) dan impor Hongaria dari Indonesia sebesar EUR 85,60 juta (USD 115,57 juta) atau mengalami kenaikan sebesar 53,30% jika dibandingkan dengan total nilai perdagangan pada periode yang sama tahun 2009 yang bernilai EUR 85,61 juta (USD 115,58 juta) dengan catatan nilai ekspor Hongaria ke Indonesia sebesar EUR 21,27 juta (USD 28,71 juta) sedangkan nilai impor Hongaria dari Indonesia sebesar EUR 64,34 juta (USD 86,86 juta) Dengan demikian, neraca perdagangan ke dua negara selama periode bulan Januari s/d September 2010 masih menunjukkan surplus untuk pihak Indonesia atau deficit bagi pihak Hongaria sebesar EUR 39,96 juta (USD 53,95 juta).--- (sumber ITPC Budapest, wh-p2ie).
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest telah menyelenggarakan kegiatan Business Gathering (Indonesia - Hongaria) bertempat di Hotel Novotel, Budapest yang dihadiri oleh Duta Besar RI LB & BP untuk Republik Hongaria dan Macedonia Bapak Maruli Tua Sagala, Mr. Andras Hrabovszki dari Kementerian Perekonomian, Mr. Batara Sianturi, CEO Citi Bank untuk Eastern Europe dan Balkan Countries dan 40 (empat puluh) orang dari kalangan pengusaha di Budapest, Hongaria.
Pada kesempatan pertemuan tersebut, Bapak Maruli Tua Sagala, menyampaikan bahwa Indonesia sebagai anggota G 20 secara aktif telah terlibat dalam berbagai upaya mencari solusi untuk mengatasi krisis ekonomi global, menghindari terjadinya krisis dan juga mengupayakan terjaganya keseimbangan pertumbuhan ekonominya.
EU telah mengangap Indonesia sebagai salah satu business partner terbesar dan terpenting dari Kawasan ASEAN. Mengingat Hongaria adalah salah satu negara angggota EU maka peranan hubungan bilateral antara Hongaria dan Indonesia memegang peranan penting, meskipun pada masa krisis ekonomi global yang melanda dunia sempat memberikan dampak penurunan terhadap trend perdagangan bilateral kedua negara tersebut, namun diharapkan pada tahun-tahun mendatang pertumbuhan ekonomi kedua Negara dapat meningkat lebih pesat lagi.
Kepala ITPC Budapest Nusa Eka dalam paparannya menjelaskan bahwa ITPC mempunyai misi untuk meningkatkan hubungan kerjasama perdagangan dan investasi dari kedua negara serta membantu para pelaku usaha Hongaria untuk melakukan kontak bisnis dengan pengusaha di Indonesia.
Dijelaskan pula perkembangan perdagangan kedua negara bahwa berdasarkan data Eurostat, Total perdagangan Hongaria dengan Indonesia selama bulan Januari s/d September 2010 mencapai sebesar EUR 131,25 juta (USD 177.19 juta) dengan rincian ekspor Hongaria ke Indonesia sebesar EUR 45,64 juta (USD 61,61 juta) dan impor Hongaria dari Indonesia sebesar EUR 85,60 juta (USD 115,57 juta) atau mengalami kenaikan sebesar 53,30% jika dibandingkan dengan total nilai perdagangan pada periode yang sama tahun 2009 yang bernilai EUR 85,61 juta (USD 115,58 juta) dengan catatan nilai ekspor Hongaria ke Indonesia sebesar EUR 21,27 juta (USD 28,71 juta) sedangkan nilai impor Hongaria dari Indonesia sebesar EUR 64,34 juta (USD 86,86 juta) Dengan demikian, neraca perdagangan ke dua negara selama periode bulan Januari s/d September 2010 masih menunjukkan surplus untuk pihak Indonesia atau deficit bagi pihak Hongaria sebesar EUR 39,96 juta (USD 53,95 juta).--- (sumber ITPC Budapest, wh-p2ie).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar