HONOLULU: Indonesia masih belum akan bergabung dalam perjanjian
Trans-Pacific Partnership (TPP) atau Kemitraan Trans-Pasifik, meski
jumlah negara yang telah ikut ambil bagian dalam kemitraan itu terus
bertambah.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan memang dari pihak
Amerika Serikat telah melakukan pendekatan kepada Indonesia, terkait
ajakan untuk bergabung dalam kemitraan Trans-Pasifik tersebut, antara
lain juga dilakukan oleh United States Trade Representative (USTR) saat
melakukan pertemuan bilateral dengan Gita hari ini, di sela rangkaian
kegiatan KTT APEC.
"Mengenai Trans Pasifik kita belum mengambil sikap sama sekali.
Pendekatan ada, penekanan tak ada. Mereka [USTR] menceritakan
background ke depan maunya bagaimana , saya cerita ke depan maunya ke
mana, coba sinkronkan kepentingan mereka dan kepentingan kita,” kata
Gita pada pers hari ini.
Pembahasan soal kemitraan Trans Pasifik juga dikemukakan oleh Menteri
Perdagangan Selandia Baru Tim Groser saat melakukan pertemuan bilateral
dengan Gita, yang juga dilakukan di sela rangkaian kegiatan KTT APEC
hari ini.
Gita mengatakan Mendag Selandia Baru menceritakan perkembangan terakhir
dari sejumlah negara yang kelihatannya akan bergabung dalam TPP.
Saat ini, ujarnya, negara yang telah bergabung dengan TPP antara
lain AS, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia. Sementara itu Thailand
tengah melakukan pembicaraan kembali, begitu juga dengan Jepang juga
sudah memberikan sinyal atensinya.
Gita mengatakan dalam menuyikapi TPP, Indonesia menilai perlu untuk melakukan pendalaman dengan melakukan studi.
"Kita harus cermat penyikapannya mengenai hal-hal yang bisa memberi
benefit untuk kita, dan juga untuk mitra-mitra kita," kata Gita.
Masing masing pihak, tambahnya, tentunya sudah memiliki daftar keinginan saat menyatakan keinginannya bergabung dengan TPP.
Dalam kesempatan sama Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional
Gusmardi Bustami mengatakan APEC sebagai inkubator yang mehirkan TPP,
dan saat ini sudah 9 negara yang telah bergabung dalam kemitraan
tersebut.
"Ada sembilan negara yang sekarang bergabung yang nantinya mungkin
akan di-announce oleh [Presiden AS] Barack Obama. Saya tidak tahu,"
kata Gusmardi.(sut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar