JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan sejumlah
kementerian berupaya mempercepat pembahasan cetak biru sistem logistik
nasional yang ditargetkan ditandatangani Presiden awal Desember tahun
ini.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Kadin
Indonesia Natsir Mansyur mengatakan pihaknya bersama Kementerian
Koordinasi Perekonomian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian
Perhubungan tengah mengkaji finalisasi materi sislognas tersebut.
Menurut Natsir, pembahasan cetak biru sislognas perlu mengadaptasi
program pemerintah yang tertuang dalam Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.
Dia menilai sistem logistik menjadi isu prioritas dalam rangka
mendukung keberhasilan pelaksanaan MP3EI. Sejumlah pihak saat ini tengah
membahas pembagian komposisi tugas dan tanggung jawab untuk
meningkatkan efisiensi.
“Misal penentuan hub pelabuhan serta revitalisasi penunjang
transportasi dan logistik perlu ada pemetaan tugas dan tanggung jawab,”
ujarnya kepada Bisnis hari ini.
Natsir menghimbau sejumlah stakeholder dapat mereduksi egoisme sektoral
dan memprioritaskan kepentingan logistik nasional. Dia berharap angka
logistik bisa turun secara bertahap mulai tahun depan dari 17% menjadi
10%.
“Kalau masih mengedepankan egoisme, jangan harap logistik kita mampu bersaing,” tegasnya.
Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Kementerian
Koordinasi Perekonomian Edy Putra Irawadi mengatakan cetak biru sistem
logistik nasional masih dalam pembahasan dan ditargetkan akan disahkan
pada akhir tahun. (arh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar