JAKARTA: Industri jasa logistik membutuhkan tambahan 5.000 unit kapal
per tahun guna mempercepat revitalisasi penunjang logistik pada sektor
angkutan laut.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perdagangan,
Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur mengatakan jenis kapal yang
dibutuhkan tergolong angkutan barang untuk rute-rute pendek seperti
ro-ro ukuran besar dan kecil, containers on barge, container ship, serta
kapal curah.
Menurut Natsir, pengadaan tambahan kapal harus mempertimbangkan kapasitas, kecepatan, dan jarak jangkau yang memadai.
Natsir mengungkapkan pemerintah perlu memberi jaminan sejumlah insentif
baik kepada pengusaha daerah maupun nasional. Dengan begitu, Natsir
berharap pengusaha logistik dapat membeli kapal dengan harga murah
sehingga memudahkan program peremajaan angkutan laut hingga 2015.
Selain itu, seru Natsir, program revitalisasi penunjang logistik
angkutan laut ini tengah diperjuangkan masuk dalam Cetak Biru Sistem
Logistik Nasional serta dalam program MP3EI bidang konektivitas.
“Pelayaran rakyat punya peran dalam menunjang perekomomian nasional,
karena dapat mengangkut komoditi sampai kepada daerah terpencil dan
pelosok,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.
Menurut Natsir, angkutan laut mendominasi sektor transportasi untuk
bisnis logistik dengan kontribusi sekitar 90% dari total volume barang
yang diangkut. Sisanya, kata Dia, menggunakan angkutan udara dan darat.
“Semua kargo, baik yang ukuran besar maupun yang ukuran kecil, mulai
dari jenis tepung, curah, bijian, sampai dalam bentuk unit dapat
diangkut melalui laut,”jelasnya.
Natsir menambahkan pemerintah harus konsisten mengimplementasikan azas
cabotage secara penuh untuk menjamin keberlangsungan industri pelayaran
dalam negeri. (arh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar